RI Digugat Uni Eropa soal Nikel, Jokowi: Kita Harapkan Menang!

Tahun ini RI akan stop ekspor bahan mentah bauksit

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan Indonesia tidak akan lagi mengekspor nikel dalam bentuk bahan baku mentah atau raw material. Walau kebijakan ini berujung Uni Eropa (UE) menggugat RI ke World Trade Organization (WTO), Jokowi menyebut Indonesia memiliki argumentasi yang kuat.

“Kita punya argumentasi juga bahwa kita ingin membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya untuk rakyat kita. Gak tau menang atau kalah, ini masih dalam proses di WTO. Ya kita harapkan menang. Tapi yang jelas tidak akan kita hentikan. Meskipun dibawa ke WTO, stop bauksit tetap jalan, stop tembaga nanti tetep jalan. Inilah yang namanya nilai tambah,” kata Jokowi dalam arahannya di Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: RI Digugat Uni Eropa soal Nikel, Jokowi: Jangan Grogi, Harus Berani!

1. Tahun ini pemerintah stop ekspor bahan mentah bauksit, tahun depan tembaga

RI Digugat Uni Eropa soal Nikel, Jokowi: Kita Harapkan Menang!Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Jawa Barat (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menuturkan saat ini Indonesia tengah melakukan percepatan transformasi ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi. Maka dari itu, pemerintah mulai menghentikan ekspor bahan baku mentah ke negara-negara lain termasuk di Uni Eropa.

“Sejak jaman VOC yang kita kirim selalu bahan mentah, yang selalu kita kirim selalu raw material. Oleh sebab itu, sejak 2020 saya sampaikan gak bisa kita terus-teruskan. Stop. Ekspor nikel kita stop. Bahan mentah nikel stop. Harus diproduksi di negara kita sendiri. Baik menjadi barang jadi maupun barang stengah jadi. Tapi jangan bahan mentah, jangan raw material,” jelasnya.

Baca Juga: Jokowi: Kasus COVID-19 Naik Lagi 855, Padahal Sudah di Angka 200

2. Jokowi sebut nilai tambah nikel naik dari Rp15 triliun menjadi Rp300 triliun

RI Digugat Uni Eropa soal Nikel, Jokowi: Kita Harapkan Menang!Presiden Jokowi memberikan arahan di Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan pada Senin (17/1/2022). (youtube.com/UNPAR OFFICIAL)

Di tahun ini, lanjut Jokowi, pemerintah juga akan menghentikan ekspor bahan mentah bauksit. Tahun depan, pemerintah akan mulai melarang ekspor bahan mentah tembaga. Mantan Wali Kota Solo ini menyebut kebijakan pemerintah ini guna menaikkan nilai tambah Indonesia.

“Sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar berupa pajak, berupa royalti, berupa penerimana negara bukan pajak, juga bisa membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat kita,” ujar Jokowi.

Jokowi kemudian memberikan contoh nilai tambah nikel. Dia menuturkan, tujuh tahun lalu saat Nikel masih diperbolehkan ekspor bahan mentah, hasil yang didapatkan sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp14 triliun sampai Rp15 triliun.

“Begitu kita tidak bolehkan, dan harus diproduksi di dalam negeri, saya cek akhir tahun kemarin ekspor kita untuk besi baja, artinya besi baja ini dari nikel menghasilkan 20,8 miliar dolar AS, Rp300 triliun.  Dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp300 triliun. Dan membuka lapangan pekerjaan yag sangat banyak  sekali.,” tutur Jokowi.

“Padahal kita tidak hanya memiliki nikel. Kita memiliki tembaga, kita memiliki bauksit, kita memiliki timah, kita memiliki emas. Semuanya ada. Jangan itu dikirim dalam bentuk raw material lagi, bahan mentah lagi. Stop,” tambah dia.

3. Jokowi ingin Indonesia berkolaborasi dengan negara lain

RI Digugat Uni Eropa soal Nikel, Jokowi: Kita Harapkan Menang!Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta Indonesia untuk memanfaatkan teknologi terbaru. Dia ingin Indonesia bisa berkolaborasi dengan negara-negara lain.

“Partner-an dengan negara lain gak apa-apa kok tapi industrinya ada di sini, pabriknya ada di sini. Karena sekali lagi sekarang bukan eranya lagi menjual barang mentah. Kita harus melakukan hilirasi industri. Kita harus mekasimalkan nilai tambah kekayaan alam yang kita miliki,” terang Jokowi.

Baca Juga: Mantap! Bahlil Tak Pedulikan Larangan Eropa soal Ekspor Nikel RI

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya