TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Food Startup Indonesia 2018, Pebisnis Kuliner Bisa Dapat Investor Nih!

Jangan sia-siakan kesempatan ini!

IDN Times/Putriana Cahya

Geliat ekonomi kreatif kian meningkat secara signifikan, utamanya dalam sub sektor kuliner. Pada 2016 saja, sub sektor kuliner menyumbang 43 persen produk domestik bruto (PDB) dalam bidang ekonomi kreatif.

Untuk itu, diharapkan para pemilik perusahaan rintisan alias startup bisa semakin maju dan berkembang, supaya bisa menciptakan jangkauan pemasaran lebih luas lagi.

Baca juga: Resmi Akuisisi, Alibaba Geser Posisi CEO Lazada

1. Besarnya dukungan bagi startup kuliner di Indonesia

IDN Times/Putriana Cahya

Pemerintah melalui Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) senantiasa menjembatani lahirnya startup baru yang semakin kreatif dan inovatif. Salah satunya melalui Food Startup Indonesia (FSI), yakni platform online sekaligus nama acara yang menghubungkan pelaku ekonomi kreatif kuliner dengan ekosistem yang terintegrasi.

Ekosistem yang dimaksud adalah jaringan secara menyeluruh mulai dari badan pemerintahan (BPOM, Pajak, HKI, sertifikasi halal, dan lainnya), mentor bisnis, supplier, permodalan dan investor, hingga pemasaran. 

Hal tersebut disampaikan dalam acara sosialisasi Food Startup Indonesia 2018 di hotel Fairfield Marriot Surabaya (20/3). Acara yang dihadiri sekitar 180 startup ini membahas tentang program pengembangan usaha rintisan kuliner, khususnya di Surabaya.

2. Unjuk konsep dan ide bisnis dalam ajang "Food Startup Indonesia 2018"

IDN Times/Putriana Cahya

Para pemilik startup bisa mendaftar kapan pun secara online melalui website www.foodstartupindonesia.com agar mendapat kesempatan lolos dalam demoday Food Startup Indonesia 2018. 

FSI nantinya akan melakukan kurasi terlebih dahulu. Kemudian, memilih maksimal 100 startup dari seluruh Indonesia untuk bergabung ke demo day. Berbagai benefit bisa dirasakan peserta, di antaranya punya kesempatan mempresentasikan produknya, mentoring bisnis berkelanjutan, dan pitching di depan pihak penyedia modal usaha. 

Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses non-Perbankan Bekraf, Hanifah Makarim, mengatakan hanya 10 persen startup di Indonesia yang berhasil survive di tiga tahun pertama. 

"Salah satu kendalanya adalah mencari investor yang mau mendanai startup yang masih berjuang," tutur Hanifa. "Semoga dengan ini dan acara Bekraf lainnya bisa membuka jalan."

Baca juga: 5 Hal Penting di Balik Suksesnya Bisnis Kost-kostan Artis Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya