Angka Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Terpangkas
Bank of America pangkas angka itu usai persoalan Evergrande
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Bank of America (BofA) memangkas perkiraan pertumbuhan China pada Selasa (21/9/2021). Penyesuaian itu dilakukan sebagai tanggapan atas meningkatnya masalah di perusahaan properti Evergrande, wabah COVID-19 baru, dan tekanan peraturan yang meluas.
BofA memangkas perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil untuk China untuk tahun ini menjadi 8,0 persen dari 8,3 persen. Sementara untuk 2022, BofA memangkas proyeksi pertumbuhan menjadi 5,3 persen dari 6,2 persen. Bank juga memangkas prospek 2023 menjadi 5,8 persen dari 6,0 persen.
Baca Juga: Joe Biden: Kami Tak Ingin Memulai Perang Dingin Baru dengan China
1. Alasan pemangkasan proyeksi angka pertumbuhan
BofA memangkas proyeksinya karena sejumlah hambatan yang meningkat membayangi ekonomi China yang senilai 14,5 triliun dolar Amerika Serikat (AS) itu. Hal itu juga dilakukan karena adanya kekhawatiran yang berkembang bahwa masalah Evergrande dapat berdampak luas.
Rilis data baru-baru ini menunjukkan adanya pelemahan dalam kegiatan ekonomi China, di mana angka penjualan ritel dan output pabrik menunjukkan penurunan karena kemacetan rantai pasokan dan COVID-19. Ini terjadi setelah China membukukan pemulihan luar biasa dari pandemik tahun lalu.
Baca Juga: Ekonom Bank of America Sebut Ekonomi Tiongkok Bakal Lampaui AS
Baca Juga: Ini Kata Ekonom soal Dampak Kebijakan 3 Anak ke Ekonomi Tiongkok