Bursa AS Hapus 3 Perusahaan Tiongkok, Xi Jinping Siap Membalas?
Pemerintah Tiongkok siap ambil tindakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keputusan Bursa Efek New York (NYSE) untuk menghapus (delisting) tiga perusahaan telekomunikasi besar Tiongkok membuat negara tirai bambu itu marah. Namun, analis mengatakan, Tiongkok tidak mungkin mengambil tindakan signifikan untuk membalas Amerika Serikat (AS).
Salah satu alasan yang menyebabkan hal tersebut adalah karena Tiongkok mungkin menunggu dengan sabar, sampai Joe Biden mengambil alih posisi Donald Trump sebagai presiden AS, kata Brendan Ahern, kepala investasi perusahaan investasi KraneShares.
“Beijing akan ingin memberikan pemerintahan Biden kesempatan untuk benar-benar memulai hubungan yang baru,” katanya, sebagaimana dilaporkan CNBC, Senin, 4 Januari 2021.
Biden akan dilantik pada 20 Januari setelah memenangkan suara pada pemilihan umum November 2020.
Baca Juga: Tiongkok Ngamuk ke Trump karena 3 Perusahaannya Didepak dari Bursa AS
1. 'Pembalasan' Tiongkok diprediksi tidak signifikan
Ahern mengatakan kecil kemungkinan membuat lebih banyak perusahaan Tiongkok didepak dari bursa ke depannya.
“Saya tidak melihat ini diperpanjang di luar tiga nama spesifik ini, hanya karena ini benar-benar didorong oleh perintah eksekutif ini,” kata dia, merujuk pada tiga perusahaan yang terdampak penghapusan, yaitu China Mobile, China Unicom dan China Telecom.
Sejalan dengan Ahern, Ronald Wan, ketua non-eksekutif di Partners Financial Holdings, juga yakin bahwa tindakan apapun yang diambil oleh negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu tidak akan signifikan.
“Kami perlu melihat apakah pemerintah China akan melakukan pembalasan terhadap AS. Tapi menurut saya hal-hal yang sebenarnya harus dilakukan tidak akan signifikan, mungkin membatasi semacam entitas terkait pemerintah AS, aktivitas di China atau di Hong Kong. Tapi sebenarnya, saya pikir pemerintah masih menyambut baik modal dan dana AS untuk masuk ke pasar Asia dan Hong Kong,” katanya kepada CNBC, Senin.
Baca Juga: Fakta-fakta Memanasnya Hubungan Tiongkok-Australia