TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi RI Kontraksi, Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini

Ekonomi RI masih tumbuh negatif di kuartal I-2021

Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA/Aditya Rohman)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah pada perdagangan Rabu (5/5/2021), yaitu melemah 5 poin atau 0.03 persen ke level Rp14.435.

Pada penutupan hari sebelumnya rupiah berada di level Rp14.430 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Menteri Keuangan AS Sebut Suku Bunga Mungkin Harus Naik

1. Pelemahan dipengaruhi kinerja ekonomi RI

Ilustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih mencatatkan kontraksi.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh -0,96 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 0,74 persen.

Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar, bahkan sedikit lebih baik. Konsensus yang dihimpun pasar memperkirakan PDB terkontraksi 1,09 persen qtq, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87 persen yoy.

“Dengan demikian, kontraksi PDB Indonesia genap terjadi selama empat kuartal beruntun. Artinya, Indonesia terjebak di ‘jurang’ resesi ekonomi selama 1 tahun,” jelasnya.

Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Kamu Harus Investasi sejak Muda 

2. Optimis ekonomi membaik

Ilustrasi uang, rupiah, uang saku (IDN Times/Shemi)

Meski ekonomi negatif di kuartal ini, Ibrahim mengatakan optimis ekonomi akan pulih di kuartal kedua. Pertumbuhan akan didorong oleh konsumsi dan investasi yang akan meningkat seiring dengan proses vaksinasi dan transmisi kebijakan moneter yang meningkatkan kepercayaan masyarakat.

“Akan tetapi, tetap memandang perlu adanya pembatasan aktivitas untuk mencegah peningkatan kasus harian COVID-19, terutama di Semester Pertama tahun 2021,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pada paruh pertama tahun ini masih terlihat perekonomian masih akan tertahan. Sehingga di keseluruhan tahun 2021, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berhasil ke zona positif, yaitu 4,43 persen yoy.

“Meski sudah positif, ini masih berada di bawah level pra pandemi yang sekitar 5 persen,” jelas Ibrahim.

Baca Juga: Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Perkasa Terhadap Dolar AS Hari Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya