TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Facebook dan Instagram Terancam Ditutup di Eropa, Ini Sebabnya

Kabar ini disampaikan langsung oleh Meta

Ilustrasi logo Facebook (unsplash.com/brett jordan)

Jakarta, IDN Times – Meta mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menutup Facebook dan Instagram di Eropa jika tidak dapat terus mentransfer data pengguna kembali ke Amerika Serikat (AS).

Raksasa media sosial AS itu mengeluarkan peringatan tersebut dalam laporan tahunannya pada Kamis (3/2/2022) lalu.

Dikutip dari CNBC, regulator di Eropa saat ini sedang menyusun undang-undang baru yang akan menentukan bagaimana data pengguna warga negara Uni Eropa (UE) ditransfer melintasi Atlantik.

“Jika kerangka transfer data transatlantik baru tidak diadopsi dan kami tidak dapat terus mengandalkan SCC (klausul kontrak standar) atau mengandalkan cara alternatif lain untuk transfer data dari Eropa ke Amerika Serikat, kami kemungkinan tidak akan dapat untuk menawarkan sejumlah produk dan layanan kami yang paling signifikan, termasuk Facebook dan Instagram, di Eropa,” kata Facebook.

Perusahaan menambahkan bahwa keputusan ini akan memiliki dampak material dan merugikan terhadap bisnis, kondisi keuangan, dan hasil operasinya.

Baca Juga: Google Hingga Facebook Bakal Kena Pajak Perusahaan Multinasional 

1. Tanggapan regulator

Bendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Terkait ini, anggota parlemen Eropa Axel Voss mengatakan bahwa Meta tidak bisa begitu saja memeras UE agar melepaskan standar perlindungan datanya. Ia juga menyebut bahwa langkah itu akan merugikan perusahaan.

“Meninggalkan UE akan menjadi kerugian mereka,” katanya melalui Twitter. Voss sebelumnya telah menulis beberapa undang-undang perlindungan data UE.

Sementara itu, seorang juru bicara Meta mengatakan kepada CNBC pada Senin kemarin, bahwa perusahaan tidak memiliki keinginan dan tidak ada rencana untuk menarik diri dari Eropa. Ia menambahkan bahwa hal itu telah menimbulkan kekhawatiran yang sama dalam pengajuan sebelumnya.

“Tetapi kenyataan sederhananya adalah bahwa Meta, dan banyak bisnis, organisasi, dan layanan lainnya, mengandalkan transfer data antara UE dan AS untuk mengoperasikan layanan global,” kata mereka.

Baca Juga: Facebook Resmi Ganti Nama Jadi Meta, Apa Alasannya?

2. Perselisihan Facebook dan regulator Eropa

butlertill.com

Pada Agustus 2020, Komisi Perlindungan Irlandia mengirim Facebook perintah awal untuk berhenti mentransfer data pengguna dari UE ke AS, menurut laporan dari The Wall Street Journal yang mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

“Komisi Perlindungan Data Irlandia telah memulai penyelidikan terhadap transfer data UE-AS yang dikendalikan Facebook, dan telah menyarankan bahwa SCC dalam praktiknya tidak dapat digunakan untuk transfer data UE-AS,” kata Nick Clegg, wakil presiden urusan dan komunikasi global Facebook, dalam postingan blog pada saat itu.

“Meskipun pendekatan ini tunduk pada proses lebih lanjut, jika diikuti, itu bisa berdampak luas pada bisnis yang mengandalkan SCC dan pada layanan online yang diandalkan oleh banyak orang dan bisnis,” tambahnya.

Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia diperkirakan akan mengeluarkan keputusan akhir pada paruh pertama tahun 2022 ini.

Jika SCC tidak dapat digunakan sebagai dasar hukum untuk mentransfer data, Facebook harus memisahkan sebagian besar data yang dikumpulkannya dari pengguna Eropa. jika perusahaan gagal mematuhinya, DPC dapat mendenda Facebook hingga 4 persen dari pendapatan tahunannya atau sekitar 2,8 miliar dolar AS.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya