TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kanada Keluarkan Paket BantuanTerbesar Sejak World War II

Paket bantuan untuk perangi pandemik COVID-19

unsplash.com/HermesRivera

Jakarta, IDN Times – Duta Besar Misi Kanada untuk ASEAN Diedrah Kelly mengatakan Kanada telah mengeluarkan paket bantuan terbesarnya sejak Perang Dunia II (World War II) akibat pandemik COVID-19.

Ini dikarenakan ekonomi Kanada juga telah terdampak pandemik seperti negara-negara lain di ASEAN dan dunia, katanya dalam acara Webinar Series: COVID-19 Economic Recovery - Insights from ASEAN and Canada, Senin (15/2/2021).

“Kami telah melihat di ASEAN, seperti di bagian lain dunia, bahwa COVID telah membawa dampak yang besar pada ekonomi. Ini juga membawa dampak pada ekonomi Kanada,” kataya.

Baca Juga: PM Modi Pastikan India Bantu Penuhi Pasokan Vaksin Kanada

1. Kanada terdampak COVID-19

Duta Besar Misi Kanada untuk ASEAN Diedrah Kelly, screenshot Webinar Series: COVID-19 Economic Recovery - Insights from ASEAN and Canada

Dalam pemaparannya, Kelly mengatakan hingga hari ini pandemik telah menewaskan lebih dari 21 ribu warga Kanada sejak kasus pertama ditemukan di Maret 2020, dan ada lebih dari 800 ribu kasus infeksi telah dilaporkan.

Pembatasan COVID-19 juga telah memicu kontraksi di banyak sektor ekonomi, di mana industri berbasis jasa yang paling terdampak. Kelly mengatakan, sektor layanan akomodasi dan makanan pada kuartal kedua 2020 berada di 55 persen dari level pre pandemik.

“Ini menimbulkan penurunan historis dalam aktivitas pasar tenaga kerja,” jelasnya.

Baca Juga: Jutawan Kanada Lompati Antrian Vaksin COVID-19

2. Ekonomi Kanada jadi korban COVID-19

Petugas medis bertepuk tangan saat polisi Toronto dan responder garis depan kota memberikan penghormatan kepada mereka di University Avenue di tengah pandemik COVID-19 di Toronto, Ontario, Kanada, pada 19 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Osorio

Kelly menyebut, ekonomi Kanada secara keseluruhan berkontraksi 11,5 persen di kuartal II (Q2) 2020. Di mana penurunan pengeluaran rumah tangga mencapai rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Investasi bisnis dan perdagangan internasional, juga mengalami penurunan. Sementara keluarga-keluarga di negaranya menghadapi ketidakpastian pekerjaan dan pendapatan.

“Pengeluaran rumah tangga mencatatkan penurunan rekor 15 persen di Q2 2020,” kata Kelly. “Pendapatan pekerja turun 9 persen.”

Baca Juga: Kanada Masukkan Kelompok Proud Boys dalam Daftar Teroris

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya