Kapal Pertamina Bawa Minyak Rusia Dicegat Greenpeace di Denmark
Alasan pemblokiran terkait invasi Rusia ke Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Aktivis Greenpeace pada Kamis (31/3/2022) telah memblokir dua kapal tanker minyak di lepas pantai Denmark. Kapal yang dicegat itu bertujuan untuk mengirim 100 ribu ton minyak Rusia.
Dalam pernyataan di situs resminya, Greenpeace mengatakan pemblokiran dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan pendanaan invasi Rusia ke Ukraina.
“Aktivis Greenpeace dari Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia dan Rusia telah memulai blokade pengiriman minyak Rusia ke laut di Denmark utara,” tulis lembaga tersebut, dikutip IDN Times, Senin (4/4/2022).
Baca Juga: Jauhi Dolar, Rusia Pertimbangkan Jual Minyak dan Gas dalam Bitcoin
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Impor Gas Rusia Wajib Bayar Pakai Rubel
1. Seruan Greenpeace
Menurut pernyataan, para perenang dan aktivis yang berada di kayak dan perahu rhib telah mengepung dua supertanker itu di perairan Eropa. Dua kapal tanker yang diblokir adalah kapal tanker minyak Seaoath dan Pertamina Prime.
Sune Scheller, kepala Greenpeace Denmark, yang berada di perahu rhib di Kattegat, menyerukan agar dunia melakukan divestasi dan berhenti menggunakan bahan bakar fosil. Ia juga menyerukan embargo bahan bakar fosil Rusia untuk menghentikan pendanaan perang.
Ia menyebut bahan bakar fosil adalah akar penyebab krisis iklim, konflik, dan perang, yang menyebabkan penderitaan besar bagi orang-orang di seluruh dunia.
“Pemerintah seharusnya tidak memiliki alasan mengapa mereka terus membuang uang ke bahan bakar fosil yang menguntungkan segelintir orang dan memicu perang, sekarang di Ukraina. Jika kita ingin berdiri untuk perdamaian, kita harus mengakhiri ini dan segera keluar dari minyak dan gas,” katanya.
Baca Juga: Serang Balik Putin, G7 Tolak Bayar Ekspor Minyak-Gas Rusia Pakai Rubel