Kisah Pempimpin Hong Kong yang Terpaksa Pakai Tunai gegara Sanksi AS
Carrie Lam bilang sanksi dari Trump itu gak ada artinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Pemerintahan Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan dirinya telah terkena sanksi yang dijatuhkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dampak dari sanksi itu salah satunya, membuatnya terpaksa untuk bertransaksi memakai uang tunai karena tidak bisa mengakses sistem perbankan global, katanya kepada stasiun TV lokal di Hong Kong, Jumat (27/11/2020), sebagaimana dilaporkan CNN, Senin (30/11/2020).
Baca Juga: Ketiga Aktivis Hong Kong Akhirnya Akui Bersalah Atas Tindakannya
1. Diblokir dari sistem perbankan dunia
Dalam pernyataannya, Lam mengatakan dia tidak dapat mengakses layanan perbankan, sejak Amerika Serikat memblokir baik individu maupun perusahaan Amerika untuk melakukan bisnis dengannya pada Agustus lalu.
Pemerintah AS mengambil tindakan itu sebagai tanggapan atas langkah Tiongkok yang memberlakukan undang-undang keamanan nasional di kota tersebut. Pembatasan itu juga membuat Lam tidak bisa memegang aset yang berbasis di AS.
“Saya menggunakan uang tunai setiap hari untuk semua hal,” kata Lam kepada Hong Kong International Business Channel, Jumat. “Saya punya setumpuk uang tunai di rumah. Pemerintah memberi saya uang tunai untuk gaji saya karena saya tidak punya rekening bank.”
Baca Juga: 4 Anggota Parlemen Hong Kong Pro-Demokrasi Diberhentikan
Baca Juga: Hong Kong Beri Subsidi Rp9,1 Juta Bagi Warga yang Terpapar COVID-19