TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Negaranya Masih Kacau, Junta Myanmar Setujui Investasi Rp40 Triliun

Itu termasuk investasi di pembangkit listrik tenaga gas

Warga menginjak poster yang memperlihatkan foto yang diduga sebagai penembak jitu Tentara Myanmar saat protes terhadap kup militer di Yangon, Myanmar, Senin (22/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Jakarta, IDN Times – Penguasa militer Myanmar telah menyetujui investasi baru dalam sejumlah proyek senilai hampir 2,8 miliar dolar AS atau setara hampir sekitar Rp40 triliun.

Investasi itu termasuk pembangkit listrik gas alam cair (LNG) yang akan menelan biaya 2,5 miliar dolar AS, kata badan investasi negara itu, mengutip Channel News Asia, Minggu (9/5/2021).

Baca Juga: Dituduh Sebar Hoaks, Jurnalis Jepang Dituntut Junta Myanmar 

1. Investasi lainnya

Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Menurut pernyataan di situs web Direktorat Investasi dan Administrasi Perusahaan, ada persetujuan untuk 15 proyek diberikan pada Jumat oleh Komisi Investasi Myanmar.

Selain pembangkit listrik untuk menghasilkan tenaga untuk kebutuhan lokal, proyek lain yang disetujui termasuk untuk peternakan, manufaktur dan sektor jasa, kata pernyataan itu.

Baca Juga: LSM Sedunia Desak DK PBB Beri Sanksi Embargo Senjata ke Myanmar

2. Tiongkok investor terbesar Myanmar

Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Tidak ada rincian terkait perusahaan di balik proyek tersebut atau dari negara mana smua investasi itu berasal. Namun, investor terbesar di Myanmar dalam beberapa tahun terakhir adalah Tiongkok, Singapura dan Thailand meskipun sebagian besar investasi dari Singapura telah disalurkan dari tempat lain.

Sebagian besar tenaga listrik Myanmar saat ini dihasilkan dari proyek pembangkit listrik tenaga air. Tetapi LNG dipandang semakin penting bagi negara yang ekonominya telah berkembang pesat selama satu dekade reformasi demokrasi.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Sebut 'Kabinet Tandingan' Sebagai Teroris

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya