TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orang Terkaya Tiongkok Jack Ma Menghilang

Ma tidak terlihat di publik selama lebih dari dua bulan

Bos Alibaba Group Jack Ma (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Jakarta, IDN Times – Orang terkaya di Tiongkok sekaligus Pendiri dan Ketua Eksekutif Alibaba Group, Jack Ma, dikabarkan menghilang dari publik. Kabar itu santer terdengar beberapa hari terakhir setelah ramai diberitakan media internasional.

Menurut Yahoo Finance, Ma sudah tidak pernah terlihat di publik selama lebih dari dua bulan.

Kabar hilangnya Ma ini muncul setelah perselisihannya dengan pemerintah Tiongkok belakangan ini terkait penangguhan IPO bisnis Ma. Pemerintah Tiongkok sebelumnya meluncurkan investigasi antitrust terhadap kerajaan bisnis Ma terkait pajak dan menjatuhkan denda senilai miliaran rupiah.

Baca Juga: Ini 5 Janji Kerja Sama Jack Ma dengan Indonesia

1. Tidak muncul sebagai juri

Ussfeed.com

Kabar hilangnya Jack Ma bukan tanpa bukti. Pria kelahiran 10 September 1964 itu telah absen dari acara pencarian bakatnya, Africa’s Business Heroes, di mana dia seharusnya menjadi juri, menurut laporan media Inggris Telegraph. Fotonya juga dihapus dari situs web acara itu, tambah media itu.

Africa’s Business Heroes merupakan acara pencarian bakat yang memberikan peluang bagi wirausahawan Afrika untuk bersaing memperebutkan dana sebesar 1,5 juta dolar Amerika.

2. Tanggapan Alibaba

Alibaba (Website/forbes.com/Gilles Sabrie/Bloomberg)

Menanggapi kabar hilangnya Ma, seorang juru bicara Alibaba mengatakan Ma tidak dapat menjadi juri di acara tersebut karena memiliki jadwal di tempat lain, menurut Financial Times.

Sebelumnya Jack Ma telah mengumumkan dirinya pensiun dari Alibaba mulai 10 September 2018, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-54. Ia resmi meninggalkan jabatannya setahun kemudian. Daniel Zhang yang saat itu menjabat kepala eksekutif Alibaba, menggantikan Ma sebagai ketua eksekutif.

Sebelum menjadi pebisnis, Jack Ma berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris. Ia mendirikan Alibaba pada tahun 1999.  Kantor pertamanya berupa apartemen di Hangzou dengan hanya 18 orang pekerja, tapi kini Alibaba telah menjelma menjadi perusahaan raksasa kelas dunia.

Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Investigasi Antitrust terhadap Alibaba

3. Mengkritik pemerintah Tiongkok

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Sebelum menghilang, Ma pernah berselisih dengan pemerintah Tiongkok. Kerajaan bisnisnya, Ant Group, telah diawasi oleh pemerintah Tiongkok sejak Ma menyampaikan pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober.

Dalam pidato itu ia mengkritik sistem regulasi Tiongkok karena menghambat inovasi, dan menyamakan aturan perbankan global dengan “klub orang tua”.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri,” kata Ma dalam pidatonya.

“Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini.”

Lebih dari seminggu kemudian, penawaran umum perdana (IPO) Ant, yang memiliki valuasi senilai 37 miliar dolar AS, ditangguhkan di Shanghai Stock Exchange (SSE). Padahal, IPO itu telah menerima lampu hijau dari pengawas sekuritas Tiongkok dan digadang-gadang jadi salah satu IPO terbesar di dunia.

Baca Juga: Regulator Tiongkok Jatuhkan Denda Miliaran ke Alibaba CS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya