Pasokan Minyak Langka, Lebanon Naikkan Harga Bahan Bakar
Lebanon alami kekacauan karena kekurangan minyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Harga bahan bakar di Lebanon meningkat setelah para pemimpin negara itu pada Sabtu (21/8/2021) lalu memutuskan untuk mengubah nilai tukar yang digunakannya untuk menentukan harga produk minyak. Langkah ini diambil guna menekan kekurangan pasokan yang melumpuhkan negara itu.
Langkah pemerintah ini diyakini akan menambah beban negara yang telah mengalami lonjakan angka kemiskinan akibat krisis keuangan yang berlangsung selama dua tahun terakhir tersebut. Selama krisis ini, nilai pound Lebanon telah rontok lebih dari 90 persen.
Menurut Al-Jazeera, keputusan itu dibuat pada pertemuan darurat mengenai krisis bahan bakar, yang telah membuat Lebanon terperosok dalam kekacauan, mengalami kelumpuhan layanan dasar dan mengalami keributan karena orang-orang berebut bahan bakar. Pertemuan Sabtu kemarin dihadiri oleh presiden, gubernur bank sentral dan pejabat lainnya.
Baca Juga: Aramco Bahas Kesepakatan Akuisisi dengan Perusahaan Minyak India
Baca Juga: Janjikan Penghijauan, G7 Kucurkan Dana Bahan Bakar
1. Harga minyak melonjak 70 persen
Menurut TRT World, mengutip angka resmi, harga bahan bakar di Lebanon telah melonjak hingga 70 persen setelah pemotongan subsidi oleh pemerintah.
Harga hidrokarbon di Lebanon sekarang dilaporkan telah naik sekitar tiga kali lipat dalam dua bulan, sejak bank sentral mulai mengurangi dukungannya untuk impor. Langkah terbaru ini juga diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga untuk komoditas utama lainnya.
Menurut daftar harga yang dimuat oleh Kantor Berita Nasional, harga bensin beroktan 98 dan 95, keduanya naik sekitar dua pertiga pada Minggu, dari 11 Agustus. Sementara harga mazout (minyak bakar), turunan bensin yang banyak digunakan, melonjak 73 persen selama periode yang sama, dan harga gas untuk memasak naik setengahnya.
Harga ketiga bahan bakar tersebut telah naik tiga kali lipat sejak Juni.
Baca Juga: Kapal Tanker Berisi Bahan Bakar Meledak di Lebanon, 20 Orang Tewas
Baca Juga: Lebanon Tak Sanggup Tangani Gelombang Baru COVID, Rumah Sakit Kolaps