Perusahaan Dana Lindung Nilai Kripto Terkemuka Alami Gagal Bayar
Gagal bayar pinjaman senilai lebih dari 670 juta dolar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Perusahaan dana lindung nilai kripto terkemuka Three Arrows Capital (3AC) telah gagal membayar pinjaman senilai lebih dari 670 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp9,3 triliun.
Pialang aset digital Voyager Digital mengeluarkan pemberitahuan itu pada Senin (27/6/2022) pagi waktu setempat. Dalam pemberitahuannya Voyager Digital menyatakan bahwa Three Arrows Capital gagal membayar kembali pinjaman sebesar 350 juta dolar AS dalam stablecoin, USDC, dan 15.250 Bitcoin yang dipatok dalam dolar AS, senilai sekitar 323 juta dolar AS dengan harga hari ini.
Krisis solvabilitas 3AC itu terjadi setelah pasar crypto mengalami gejolak selama berminggu-minggu. Kondisi ini telah membuat pasar crypto kehilangan nilai mencapai ratusan miliar dolar AS. Bitcoin dan Ether, keduanya diperdagangkan sedikit lebih rendah dalam 24 jam terakhir, dan jauh dari level tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, kapitalisasi pasar kripto keseluruhan berada di kisaran 950 miliar dolar AS, turun dari rekor sekitar 3 triliun dolar AS yang tercatat pada November 2021.
Baca Juga: Pasar Kripto Ambruk, Coinbase PHK Seribuan Tenaga Kerja
Baca Juga: Pasar Kripto Ambruk, Celsius Stop Semua Transfer dan Penarikan
1. Upaya memperkuat neraca
Voyager mengatakan akan mengupayakan untuk mendapat pengembalian dari 3AC. Untuk sementara ini, Voyager menekankan bahwa platform tersebut terus beroperasi dan memenuhi pesanan dan penarikan pelanggan.
Penegasan itu kemungkinan merupakan upaya untuk membendung ketakutan akan terjadinya penularan di ekosistem kripto yang lebih luas.
“Kami bekerja dengan rajin dan cepat untuk memperkuat neraca kami dan mengejar opsi sehingga kami dapat terus memenuhi permintaan likuiditas pelanggan,” kata CEO Voyager Stephen Ehrlich.