TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setelah Denda Alibaba, Tiongkok Beri Peringatan untuk Sektor Teknologi

Tiongkok undang puluhan eksekutif perusahaan teknologi

Presiden China Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times – Regulator Tiongkok, Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR), memanggil puluhan pimpinan perusahaan teknologi negara pada Selasa (13/4/2021), beberapa hari setelah menjatuhkan denda senilai 2,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp39,2 triliun pada Alibaba.

Eksekutif dari perusahaan-perusahaan diundang untuk membahas masalah perilaku antitrust dan ditujukan agar setiap perusahaan memperhatikan peringatan dari kasus Alibaba dan menghentikan perilaku anti-persaingan dan perilaku ilegal lainnya, kata regulator.

“Perusahaan platform internet harus mengindahkan dan menghormati aturan,” katanya.

Baca Juga: Alibaba Didenda Rp39 Triliun oleh Pemerintah Tiongkok, Ada Apakah? 

1. Ada 34 perusahaan yang diundang

Alibaba (Website/forbes.com/Gilles Sabrie/Bloomberg)

Dalam kesempatan itu, SAMR bersama dengan Cyberspace Administration (CAC) dan Administrasi Perpajakan Negara (STA), bertemu dengan eksekutif dari 34 perusahaan internet.

Eksekutif perusahaan yang terlibat termasuk dari Alibaba, Tencent dan ByteDance, kata SAMR dalam sebuah pernyataan. Selain itu ada JD.com, Pinduoduo, Baidu, Meituan, Didi, NetEase, iQIYI dan Kuaishou.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Biden Bicara Langsung dengan Xi Jinping

2. Denda terhadap Alibaba

Logo Alibaba (Website/alibaba.com)

Pada Sabtu lalu, SAMR menjatuhkan denda sebesar 18,28 miliar yuan (2,8 miliar dolar AS) pada Alibaba yang didirikan miliarder Jack Ma. Denda itu dijatuhkan karena pemerintah menemukan perusahaan belanja online tersebut menerapkan “perjanjian transaksi eksklusif” yang mencegah pedagang melakukan penjualan di platform saingan.

Dua hari kemudian, regulator keuangan memerintahkan Ant Group, perusahaan teknologi keuangan milik Ma, untuk merombak operasinya dan menjadi perusahaan induk keuangan yang diawasi oleh bank sentral. Itu berarti afiliasi Alibaba harus mengikuti aturan yang serupa dengan yang diterapkan pada bank tradisional Tiongkok dan mengurangi aspirasinya untuk menjadi kekuatan dominan di dunia teknologi.

Baca Juga: Xi Jinping Tetapkan Tiongkok Sebagai Titik Poros Perdagangan Global

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya