Sri Lanka Cari Pendanaan Rp70 Triliun untuk Bayar Impor
Sri Lanka dilanda krisis keuangan terburuk dalam 7 dekade
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sri Lanka sedang berusaha untuk mendapatkan pendanaan sekitar 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp70 triliun tahun ini untuk menutupi pembayaran impor bahan bakar dan barang-barang lainnya yang dibeli melalui kredit.
Selain itu, negara juga sedang mengupayakan pendanaan lainnya senilai 1 miliar dolar AS untuk meningkatkan cadangan devisanya, kata kantor perdana menteri, Kamis (2/6/2022).
Baca Juga: Stok BBM di Sri Lanka Hanya Cukup untuk Sehari, Antrean Warga Mengular
1. Sri Lanka dilanda krisis keuangan terburuk dalam 7 dekade
Sri Lanka sedang bergulat dengan krisis keuangan terburuknya dalam lebih dari tujuh dekade. Negara kepulauan ini mengalami kekurangan devisa yang parah yang membuatnya kesulitan untuk membayar impor penting termasuk makanan, bahan bakar, pupuk dan obat-obatan.
Mengutip Channel News Asia, Jumat, cadangan devisa Sri Lanka mencapai 1,81 miliar dolar AS pada April.
Baca Juga: Demi Redam Protes, PM Sri Lanka Ajak Pemuda Gabung Pemerintahan
Baca Juga: Sri Lanka Punya PM Baru, Bertekad Hapus Krisis Ekonomi