TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani: Keuangan Syariah Global Bisa Tumbuh 5 Persen hingga 2024

Sektor keuangan syariah RI telah tumbuh cukup kuat

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward (Screenshot YouTube)

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa peranan sektor keuangan terutama pasar modal menjadi sangat penting dalam sebuah perekonomian yang berkembang terus.

Ia juga menyebut bahwa negara-negara yang maju memiliki pasar modal, yang merupakan sebuah sektor yang mampu menciptakan kesempatan bagi investor di dalam berinvestasi dan sekaligus menjadi tempat atau ajang bagi para pengusaha untuk mendapatkan dana dari para investor.

Untuk itu, ia menyebut penting sekali agar Indonesia terus mengembangkan pasar modalnya, utamanya pasar modal Islam, mengingat Indonesia memiliki penduduk mayoritas beragama Islam.

“Peranan pasar modal sedemikian pentingnya dan di dalam konteks Indonesia sebagai negara muslim yang sangat besar, menciptakan sebuah pasar modal Islam menjadi juga penting. Sesuai dengan harapan dan aspirasi dari masyarakat,” katanya dalam acara The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Bicara Soal Keuangan Syariah, Apa Kata Menteri Sri Mulyani?

1. Pasar modal hadapi tekanan akibat pandemik

Menkeu, Sri Mulyani dalam Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Peresmian Brand Ekonomi Syariah pada Senin (25/1/2021) di Istana Negara (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sri Mulyani mengatakan bahwa pandemik COVID-19 telah menciptakan economic distraction atau gangguan ekonomi secara global. Gangguan itu juga terlihat pada sektor keuangan dan pasar modal.

Namun, ia juga mengatakan bahwa meskipun sektor keuangan dan pasar modal menghadapi tekanan, tapi masih menunjukkan daya tahan yang cukup baik.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Global Islamic Economic Report tahun 2020 memperkirakan ada stagnasi pada perkembangan aset keuangan syariah pada tahun 2020. Padahal sebelumnya di 2019 mengalami kenaikan atau pertumbuhan yang sangat baik, yaitu sebesar 13,9 persen. Di mana volume dari perkembangan aset keuangan syariah yang tadinya 2,52 triliun dolar Amerika Serikat (AS) telah berkembang menjadi 2,88 triliun dolar AS.

“Tentu dampak pandemik dapat mempengaruhi atau telah mempengaruhi pasar keuangan termasuk pasar keuangan syariah,” katanya.

Baca Juga: 4 Jurus BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah RI

2. Keuangan syariah global akan tumbuh 5 persen pada periode 2019-2024

(Ilustrasi ekonomi syariah) IDN Times/Helmi Shemi

Untuk jangka panjang, Sri Mulyani mengatakan bahwa keuangan syariah global diperkirakan akan bisa tumbuh sebesar 5 persen pada periode 2019-2024. Di mana asetnya diperkirakan akan bisa mencapai 3,69 triliun dolar AS.

Namun, ia menyebut pertumbuhan ini akan tergantung pada apakah pandemik COVID-19 akan tetap mempengaruhi perkembangan dari keuangan syariah global.

“Oleh karena itu Indonesia perlu untuk terus memperkuat ketahanan perekonomian dan keuangan, termasuk di dalamnya capital market dan Islamic capital market,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa Indonesia harus mampu menorehkan berbagai perkembangan dan kemajuan di dalam perekonomian syariah dan keuangan syariah sesuai dengan semakin tingginya aspirasi masyarakat untuk mendapatkan instrumen keuangan yang berbasis syariah.

Baca Juga: Wapres: Indonesia Bercita-cita Jadi Pemain Utama Ekonomi Syariah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya