TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taliban Sita Lebih dari Rp170 Miliar Harta Mantan Pejabat Afghanistan

Hasil sitaan diserahkan ke bank sentral negara

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/AFP/Noorullah Shirzada)

Jakarta, IDN Times – Bank sentral Afghanistan pada Rabu (15/9/2021) mengatakan bahwa Taliban telah menyita lebih dari 12 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp170 miliar lebih uang tunai dan emas, dari rumah mantan pejabat pemerintah negara itu.

Langkah itu dilakukan di saat Taliban menyerukan agar semua transaksi dilakukan menggunakan mata uang lokal.

Baca Juga: Afghanistan Kacau Balau, Mata Uang Jatuh ke Rekor Terendah

1. Afghanistan dilanda krisis

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Krisis valuta asing tengah mengancam pemerintahan Taliban satu bulan setelah mereka merebut kekuasaan di Afghanistan, negara yang ekonominya bergantung pada bantuan.

Dikutip dari Channel News Asia, sebagian besar pegawai pemerintah belum kembali bekerja, dan dalam banyak kasus gaji belum dibayarkan selama berbulan-bulan. Hal itu membuat jutaan orang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan.

Bahkan mereka yang memiliki uang di bank pun kesulitan, karena cabang membatasi penarikan hingga setara dengan 200 dolar AS seminggu. Itupun baru bisa mereka peroleh setelah mengantri berjam-jam.

Baca Juga: Taliban Tunjuk Kepala Bank Sentral Baru, Kualifikasinya Dipertanyakan

2. Banyak lembaga kehabisan uang

Pasukan Taliban berjaga sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Pengiriman uang telah dilanjutkan dari luar negeri, namun pelanggan yang menunggu dana di jaringan internasional seperti Western Union dan MoneyGram mengeluh bahwa cabang yang mereka kunjungi kehabisan uang tunai.

“Semua warga Afghanistan di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah diminta untuk menggunakan afghani dalam kontrak dan transaksi ekonomi mereka,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan, Rabu.

Baca Juga: Prancis Tolak Akui Kekuasaan Taliban: Mereka Banyak Berbohong!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya