TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Top! Realisasi Investasi Kuartal I-2022 Capai Rp282,4 Triliun

Realisasi investasi tumbuh 16,9 persen secara kuartalan

Menteri Investasi/Kepala Bahlil Lahadalia rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021) ( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj)

Jakarta, IDN Times – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan total realisasi investasi di Kuartal I (Q1) 2022 menunjukkan kenaikan pesat, yakni sebesar Rp282,4 triliun.

Bahlil menjelaskan, jika dibandingkan secara kuartalan (QoQ), pertumbuhannya mencapai 16,9 persen. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2021 pada kuartal yang sama (YoY), pertumbuhannya mencapai 28,5 persen.

“Alhamdulillah berkat kerja keras dari teman-teman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten kota dan provinsi,” katanya dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2022, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga: Bahlil: Larangan Ekspor Migor Pilihan Terbaik dari yang Terburuk

Baca Juga: Bahlil Klaim Softbank Belum Mundur dari Investasi di IKN Nusantara

1. Rekor tertinggi 10 tahun

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (dok. Tangkapan Layar Youtube BKPM TV)

Bahlil mengungkapkan bahwa pertumbuhan tersebut, baik dari segi kuartalan dan tahunan, merupakan pertumbuhan rekor dalam 10 tahun terakhir.

“Di mana pertumbuhan realisasi investasi QoQ kita itu baru kali ini tumbuh 16 persen. Sementara YoY juga itu 28,5 persen. Ini rekor 10 tahun terakhir,” ujarnya.

“Saya nggak ngerti teman-teman Kementerian Investasi kerjanya siang malam kelihatannya ini,” tambah Bahlil.

Baca Juga: Disebut Jokowi Pantas Jadi Menteri, Ini Rekam Jejak Bahlil Lahdalia

2. Strategi investasi terkendali

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Bahlil mengatakan pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kebijakan negara dan kebijakan pemerintah dalam meramu strategi investasi terkendali (under track).

“Ini memberikan rasa kepastian, rasa sesuatu yang berbeda untuk kemudian bagaimana teman-teman investor bisa menanamkan investasinya baik dari dalam maupun luar negeri,” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya