TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Venezuela Mulai Keluar dari Hiperinflasi

Inflasi venezuela di angka 686 persen pada 2021

Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk cegah penularan COVID-19 di Caracas, Venezuela, pada 23 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quinter

Jakarta, IDN Times – Bank sentral Venezuela mengatakan, negara Amerika Selatan yang dilanda krisis itu mengakhiri tahun 2021 dengan inflasi 686 persen. Itu berarti akhir dari periode hiperinflasi panjang yang sudah dimulai sejak 2017.

Namun, meski para ekonom mengatakan Venezuela telah keluar dari siklus hiperinflasi yang sudah berlangsung selama empat tahun itu, inflasi Venezuela tetap yang tertinggi di dunia, dan harga terus naik tak terkendali.

Baca Juga: Hiperinflasi: Pengertian dan Faktor Terjadinya

1. Warga masih merasakan dampak inflasi

Juan Guaido, sosok yang didukung AS sebagai presiden Venezuela dan Presiden Venezuela saat ini, Nicolas Maduro. (Stabroek News)

Warga Venezuela, seperti pensiunan Humberto Reco, masih dapat merasakan dampak dari inflasi yang tinggi.

Bahkan di pasar Chacao yang populer di Caracas, Reco tidak melihat efek positif berakhirnya hiperinflasi pada harga.

“Mereka bilang hiperinflasi sudah berakhir, tapi di tempat saya masih ada,” kata Reco yang berusia 75 tahun, dikutip dari France 24, Selasa (18/1/2022). "Sejujurnya, saya tidak melihat ada kemajuan."

Baca Juga: Inflasi Picu Tantangan Besar di Negara Berkembang, Termasuk Kazakhstan

2. Pengertian hiperinflasi

Dokumentasi - Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Caracas, Venezuela, (30/9/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero/aa

Hiperinflasi, menurut mendiang profesor ekonomi AS Philip Cagan, terjadi ketika inflasi bulanan naik lebih dari 50 persen. Pengertian ini sudah diterima secara luas dari tahun 1956.

Untuk keluar dari itu, Cagan menyebut, sebuah negara perlu menjaga kenaikan inflasi bulanan di bawah 50 persen untuk satu tahun penuh.

“Menurut angka Cagan, kita sudah keluar dari hiperinflasi,” kata Hermes Perez, seorang profesor ekonomi di Universitas Metropolitan di Caracas, kepada AFP.

Namun, ekonom Amerika Serikat (AS) Carmen Reinhart dan Kenneth Rogoff mengusulkan parameter hiperinflasi yang berbeda sebesar 500 persen per tahun.

“Menurut mereka, ada sedikit lagi yang harus dilakukan,” kata Perez, yang juga mantan kepala kantor pertukaran di bank sentral.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya