TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR Ini Sebut KRL Chaos Cuma Tahun Baru dan Lebaran

Dikaitkan dengan impor KRL bekas dari Jepang

Anggota DPR Komisi VI, Evita Nursanty (youtube.com/Komisi VI DPR RI Channel)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty mempertanyakan urgensi impor kereta bekas dari Jepang. Pertanyaan itu disampaikan Evita ketika Rapat Kerja dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan PT Industri Kereta Api (INKA).

Dalam rapat tersebut, Evita juga menanyakan apakah jika impor tidak dilakukan perjalanan KRL akan chaos atau kacau.

"Sekarang, apakah kita chaos kalau kita tidak impor ini barang?" tanya Evita, Senin (27/3/2023).

Baca Juga: Andre Rosiade: KCI Aneh, kok Maksa Impor Kereta Bekas Usia 28 Tahun

Baca Juga: Pengamat: Unsur TKDN Juga Bisa Dipenuhi dari Impor Kereta Bekas

1. Kondisi chaos di KRL tidak terjadi setiap hari

Suasana Stasiun KRL Commuter Line jalur Tanah Abang-Serpong. (IDN Times/Herka Yanis)

Evita pun melanjutkan dengan menyebut bahwa kondisi kacau di stasiun atau KRL tidak terjadi setiap hari.

Kondisi tersebut hanya terjadi selama hari besar seperti Tahun Baru dan Lebaran.

"Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu di Lebaran. Ini kan sudah lewat semua ke-chaosan kita. Apakah memang ini suatu urgensi yang kalau kita tidak impor ini chaos?" ucap Anggota DPR dari Fraksi PDIP tersebut.

Baca Juga: Kemenperin: INKA Bisa Bikin, Kenapa Harus Impor Kereta dari Jepang?

2. Dorong lakukan audit eksternal

IDN Times/Galih Persiana

Evita pun meminta kepada PT KAI untuk melakukan audit eksternal terutama pada kebutuhan keretanya. Dia merasa tidak cukup audit internal yang dilakukan oleh PT KAI.

"Supaya fair, saya rasa audit itu bukan audit internal, tapi audit eksternal pakai auditor sebenarnya kebutuhannya berapa," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya