Bahlil Minta Pemprov Papua Barat Daya Serius Garap KEK Sorong
KEK Sorong bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi di Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya lebih serius mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
Permintaan itu disampaikan Bahlil agar KEK Sorong bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua.
Di sisi lain, status KEK Sorong bisa dicabut oleh pemerintah jika sampai akhir tahun ini tidak memiliki perkembangan realisasi investasi yang berarti.
"KEK di Sorong solusinya satu, selesaikan urusan lahan. Kedua, inventaris izin-izin usaha pertambangan yang tidak dioptimalkan. Ketiga, bangun hilirisasi di KEK. Buat aturan pembatasan nikel agar tidak keluar dari Sorong, tapi diolah di KEK. Asalkan persoalan lahan beres, investor pasti tertarik. Jangan dicabut dulu status KEK-nya. Jaminannya, saya," tutur Bahlil, dalam pernyataannya yang dikutip Minggu (6/8/2023).
Baca Juga: Bahlil Pastikan Investasi LG Rp142 Triliun di Indonesia Lanjut Terus
1. Hilirisasi dan harmoni harus dikedepankan
Bahlil menambahkan, hilirisasi merupakan kata kunci untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Papua.
Selain itu, Bahlil juga menyampaikan pentingnya harmoni antara kepala daerah dalam memberikan arahan dan kebijakan kepada organisasi perangkat daerah teknis.
"Khususnya DPMPTSP sebagai dinas yang menangani perizinan dan hubungan dengan investor sehingga dapat mengoptimalkan potensi dan meningkatkan capaian realisasi investasi di Papua Barat Daya," ujar dia.
Baca Juga: Freeport Harus Bangun Smelter di Papua, Bahlil: Jangan Tipu-tipu!