Begini Cara Mengumpulkan Dana Darurat Jelang Resesi 2023
Dana darurat penting untuk dimiliki agar bisa bertahan hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dana darurat jadi satu jenis tabungan yang perlu kamu miliki di tengah kondisi perekonomian saat ini. Resesi yang membayangi dunia dan juga Indonesia semakin menegaskan pentingnya dana darurat sebagai dana cadangan buat kamu.
Resesi sendiri merupakan penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama teratur ekspansi dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.
Resesi ada kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi negara A pada kuartal I (Januari-Maret) tumbuh - 2 persen. Kemudian di kuartal II (April - Juni), pertumbuhan ekonomi negara A kembali negatif, yakni - 2,5 persen. Bila kondisi tersebut terjadi, maka negara A sudah dipastikan mengalami resesi ekonomi.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyampaikan sejumlah tips bagi Millennial dan Gen Z dalam mengumpulkan dana darurat guna menghadapi resesi tahun depan.
Baca Juga: 5 Tips Perencanaan Dana Darurat yang Tepat dan Optimal, Wajib Simak!
Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Kamu Sia-Sia Meski Punya Dana Darurat
1. Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan
Idealnya, dana darurat dikumpulkan sebesar 10 persen dari penghasilan yang diperoleh tiap bulannya. Andy mengatakan, presentase tersebut merupakan angka minimal yang bisa kamu kumpulkan untuk kebutuhan dana daruratmu.
"Mengumpulkan dana darurat perlu waktu, minimal 10 persen dari penghasilan kita," ucap Andy saat dihubungi IDN Times, Minggu (23/10/2022).
Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Apa yang Mesti Dilakukan Millennial dan Gen Z?