Bunga Utang Semakin Tinggi, Beban Keuangan PGE Meroket 208 Persen
PGE mampu meraih laba bersih pada kuartal-I 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kinerja keuangan PT Pertama Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE terus mendapatkan sorotan. Sorotan kali ini tertuju pada beban keuangan PGEO yang melonjak hingga 208,07 persen secara year on year (yoy) atau tahunan akibat tingginya bunga pinjaman.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis 30 Mei 2023, beban keuangan PGE ada pada posisi 6,45 juta dolar Amerika Serikat (AS) per 31 Maret 2023. Angka itu jauh lebih besar jika dibandingkan beban keuangan PGE per kuartal-I 2022 yang hanya 2,09 juta dolar AS.
Baca Juga: Modal Kerja PGE Seret, Diduga gegara Pengelolaan Keuangan Semrawut
Baca Juga: Rilis Global Bonds, Pengamat: Keuangan PGE Mengkhawatirkan
1. Bunga utang PGE melonjak tinggi
Adapun penyebab beban keuangan PGE meroket begitu tinggi adalah karena banyaknya utang yang mereka lakukan sehingga membuat bunga pinjaman tak terkendali.
Pertama, bunga pinjaman jangka pendek mengalami lonjakan hingga 545,35 persen yoy menjadi 4,65 juta dolar AS dari sebelumnya hanya 721 ribu dolar AS pada akhir Maret tahun lalu.
Di sisi lain, bunga pinjaman jangka panjang PGEO juga tercatat naik sekitar 33,66 persen yoy dari 1,32 juta dolar AS menjadi 1,76 juta dolar AS pada tiga bulan pertama 2023. Sementara itu, bunga atas sewa yang memberikan kontribusi kecil pada beban keuangan turun tipis dari 53 ribu dolar AS menjadi 32 ribu dolar AS.
Baca Juga: PGE Rilis Green Bonds Buat Bayar Utang, Investor Diminta Hati-Hati