TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir: Pemerintah Siap Produksi Massal Ivermectin

Indofarma akan produksi Ivermectin 4,5 juta tablet per bulan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan produksi obat Ivermectin secara massal. Tujuannya, agar masyarakat bisa mendapatkan obat terapi murah pencegahan dan penyembuhan dari COVID-19.

"Secara infrastruktur kami siap memproduksi Ivermectin secara massal. Obat ini akan menjadi obat terapi yang murah bagi rakyat, terlebih Indofarma sudah menyiapkan produksi sebesar 4,5 juta tablet per bulan," kata Erick, dalam keterangan resminya, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Kisah Sukses Ivermectin di Berbagai Negara Sebagai Penangkal COVID-19

Erick menambahkan, Ivermectin sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien COVID-19 akan menjadi game changer terbaru agar Indonesia bisa mengendalikan pandemik yang sudah terjadi sejak awal tahun lalu.

Guna mewujudkan hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan uji klinis Ivermectin untuk dijadikan sebagai obat terapi bagi pasien COVID-19.

"Jika uji klinis BPOM selesai dan sudah keluar izin edarnya sebagai tanda bahwa obat Ivermectin ternyata baik untuk kita semua, maka produksi ini akan kita genjot demi mengurangi dengan cepat kasus positif COVID-19," kata Erick.

1. Ivermectin sebagai game changer Indonesia dalam mengendalikan pandemik COVID-19

Ivermectin, Obat Terapi Pasien COVID-19. (dok. Kementerian BUMN)

2. Ivermectin bakal dibanderol dengan harga maksimal Rp7 ribu per tablet

Ivermectin, obat terapi pasien COVID-19. (dok. Indofarma)

Jika Ivermectin sudah diproduksi massal maka harga yang dibanderol per tabletnya antara Rp5 ribu hingga Rp7 ribu.

Harga itu terbilang murah dan diharapkan bisa membantu masyarakat agar tidak terlalu banyak memikirkan tentang harga obat perawatan COVID-19 yang mahal.

"Terlebih untuk pencegahan terhadap COVID-19, tidak perlu selalu dikonsumsi dan hanya 2-3 tablet. Begitu pula untuk penyembuhan. Semoga ikhtiar kita untuk membuat rakyat kita sehat dan Indonesia terbebas dari pandemi ini segera terwujud," ujar Erick.

Baca Juga: BPOM Beri Izin Uji Klinik Ivermectin untuk Obat COVID-19  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya