TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset Ungkap Gen Z Prioritaskan Uang untuk Beli Rumah

Setelah itu baru investasi dan pendidikan

Indonesia Gen Z Report 2024. (Dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Gen Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 memiliki beragam prioritas dalam menggunakan uangnya. Ada tiga hal teratas yang masuk dalam prioritas Gen Z, yakni memiliki rumah sendiri, memulai bisnis, dan untuk edukasi masa depan.

Memiliki rumah sendiri jadi prioritas utama Gen Z. Hal itu kemudian diikuti oleh investasi dengan memulai bisnis dan juga tabungan edukasi.

"Tren ini mencerminkan pengakuan Gen Z atas pentingnya pendidikan tinggi dalam meningkatkan prospek kariernya mengingat tantangan yang ditimbulkan pasar kerja pascapandemik, dan lansekap teknologi yang terus berkembang," sebut Survei Indonesia Millennial Gen Z Report (IMGR) 2024.

Baca Juga: IMGS 2023, Sumbangsih IDN Media untuk Gen Z dan Milenial Indonesia

1. Gen Z tidak semanja yang orang pikirkan

ilustrasi travelling (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun terdapat stereotip mengenai Gen Z yang kerap impulsif dalam berbelanja, survei IMGR 2024 menunjukkan bahwa melunasi utang dan bepergian (traveling) bukan oleh tujuan finansial yang umum buat Gen Z.

Hal ini menunjukkan bahwa para Gen Z tersebut tidak semanja yang digambarkan beberapa orang di media sosial. Mereka justru menunjukkan cara yang lebih pragmatis dan menggunakan pendekatan berpikir maju untuk masa depan keuangan mereka.

Baca Juga: Instagram Platform Paling Populer bagi Milenial Indonesia

2. Perencanaan keuangan jadi perhatian Gen Z

Ilustrasi perencanaan uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Gen Z di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam pendekatan mereka terhadap perencanaan keuangan. Dalam survei IMGR 2024, 41 persen Gen Z menyatakan bahwa mereka rutin menyusun anggaran bulanan dan menaatinya dengan tekun.

Kemudian sebanyak 26 persen lainnya mengungkapkan, mereka membagi sebagian pendapatannya untuk tujuan tabungan dan investasi. Selain itu, 21 persen mengindikasikan bahwa mereka secara aktif mencari sumber pendapatan tambahan, sedangkan 2 persennya bahkan meminta nasihat dari perencana keuangan atau pakar lainnya.

Lalu, hanya 4 persen yang hanya mengandalkan peluang dalam memperoleh hasil keuangannya, sedangkan 6 persen menyatakan ketidakpastian mengenai perencanaan keuangannya.

Baca Juga: Milenial Indonesia Habiskan 1-6 Jam di Media Sosial

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya