TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Komoditas Melambung, Pemerintah Minta Hilirisasi Dipercepat

Harga komoditas seperti CPO, emas, dan nikel tengah melejit

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal vaksin COVID-19 yang tiba di Indonesia (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat proses hilirisasi pada beberapa komoditas.

Himbauan itu tak terlepas dari meningkatnya harga beberapa komoditas dunia yang cukup tinggi selama tahun ini. Beberapa komoditas tersebut di antaranya adalah minyak kelapa sawit atau CPO, nikel, karet, kopra, dan emas.

"Ini seiring naiknya demand. Dengan kenaikan ini, Indonesia tentu diharapkan bisa memanfaatkan komoditas boom ini dengan hilirisasi agar lebih sustain," ucap Airlangga dalam halalbihalal dan diskusi bersama media secara virtual, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga: H-2 Lebaran, DKI Laporkan Kenaikan Komoditas Pangan

1. Pemerintah telah menekankan kebijakan hilirisasi pada komoditas nikel

Ilustrasi peleburan biji nikel (apni.or.id)

Adapun, untuk komoditas nikel, pemerintah telah membuat kebijakan yang mewajibkan adanya hilirisasi dengan menekan ekspor bahan baku. Dengan demikian, nikel produksi dalam negeri harus diekspor dalam bentuk produk jadi terlebih setelah adanya industri smelter berbasis nikel dan baja domestik.

"Ini jadi bagian dari kebijakan hilirisasi di mana sebeulumnya kita hanya ekspor bahan baku dan empat sampai lima tahun ini kita bangun industri berbasis nikel dan baja sehingga sudah mampu ekspor diatas 10 miliar dolar AS dan tentu ini jadi capaian yang baik," jelas Airlangga.

Baca Juga: Uni Eropa Gugat Larangan Ekspor Nikel, Indonesia Maju Terus

2. Hilirisasi komoditas lain diharapkan mengikuti nikel

Ilustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari

Maka dari itu, Airlangga berharap agar segenap pemangku kepentingan pada komoditas lain seperti alumunium dan batu bara bisa mengikuti apa yang sudah dilakukan pada komoditas nikel.

Pembangunan smelter yang lebih terintegrasi guna memberikan nilai tambah produk tentunya bakal membuat hilirisasi berjalan dengan baik dan menguntungkan.

"Bisa dengan dibangun smelter-smelter, ini tentu memberi kita waktu recovery ekonomi lebih cepat dan khusus sawit, momentum ini akan didorong dari reviatalisasi kebun rakyat dengan program replanting yang terintegrasi dananya dari BPDPKS dan KUR," imbuh Airlangga.

Baca Juga: Jokowi Pede Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7 Persen Lebih, Ini Alasannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya