Jadi Penyebab Gedung Kantor Kosong, Apa Itu Virtual Office?
Virtual office semakin menjadi tren tahun ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tren virtual office tahun ini diproyeksikan bakal semakin banyak peminatnya di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan beberapa perusahaan yang memperbolehkan karyawannya kerja dari mana saja, tanpa harus ke kantor.
Pandemik COVID-19 yang terjadi pada awal 2020 silam memang telah mengubah pola bekerja tak hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia. Tak heran jika kemudian banyak gedung kantor mengalami kekosongan di Jakarta.
Data Colliers Indonesia menunjukkan, tingkat okupansi alias keterisian ruang kantor di Jakarta khususnya di Central Business District (CBD) pada kuartal-IV 2022 hanya 74,7 persen. Hal itu menunjukkan adanya penurunan satu persen bila dibandingkan kuartal-III 2022.
Pun halnya dengan rerata okupansi kantor di luar CBD yang mengalami penurunan sebesar 4,3 persen menjadi 70,8 persen pada kuartal-IV 2022.
Baca Juga: Menghadapi Era Digital, Kenali Komunikasi Virtual
Baca Juga: Pakar: WFH Bukan Solusi Kemacetan Jakarta tapi Transportasi Umum
1. Tren virtual office
Kehadiran virtual office yang semakin menjadi tren saat ini turut menjadi penyebab kosongnya ruang-ruang perkantoran di Jakarta.
Mengutip infiniti.id, virtual office dapat diartikan sebagai fasilitas penyewaan kantor secara virtual yang memungkinkan penyewa hanya berhak memiliki alamat kantor tersebut, tetapi tidak memiliki ruangan kantor secara fisik.
Laiknya sebuah kantor pada umumnya, virtual office menawarkan bermacam fasilitas yang bisa mendukung aktivitas bisnis seperti layanan resepsionis, surat menyurat, ruang meeting, fasilitas telepon dengan extension, bahkan hingga ruangan untuk siniar atau podcast.
Baca Juga: Mengenal Pekerjaan Asisten Virtual, Bisa Kerja dari Rumah!