TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joint Venture Mandek, Bos MIND ID: LG Gak Jelas!

Pembentukan JV company LG-Antam belum ada kemajuan

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso (youtube.com/Kementerian BUMN RI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengungkapkan proses pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV) company antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan LG tengah mandek.

Hal itu disampaikan Hendi pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (6/2/2023).

"Masih berjalan upaya penjajakan joint venture dengan pihak LG yang terus terang progresnya masih belum clear karena masih belum ada kelanjutan dari proses diskusinya," ucap Hendi.

Perusahaan patungan antara BUMN dengan raksasa elektronik Korea Selatan itu rencananya dibentuk sebagai industri baterai electric vehicle (EV) alias kendaraan listrik.

Baca Juga: Begini Kabar Pembentukan Perusahaan Patungan Antam dan LG

Baca Juga: Jokowi Resmikan Proyek Baterai Kendaraan Listrik LG Rp142 T di Batang

1. LG gak jelas statusnya

Logo LG Electronics (Facebook/LG)

Hendi menjelaskan, status LG saat ini masih belum jelas terkait upaya JV tersebut. Kabar itu disampaikannya setelah mendapatkan pertanyaan dari salah seorang Anggota Komisi VII terkait mundurnya LG dari upaya JV dengan Antam.

"Kami dapat informasi dari Antam bahwa LG itu masih belum jelas statusnya, tapi LG mendorong anggota konsorsiumnya, namanya Huayou (Zhejiang Huayou Cobalt Co) untuk diskusi," beber Hendi.

Baca Juga: 6 Fakta Investasi Triliunan LG di KIT Batang

2. Huayou gak setara dengan Antam

Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Langkah LG tersebut kemudian diakui Hendi tidak bisa begitu saja dijalankan oleh Antam. Menurut Hendi, kapasitas Huayou tidak setara dengan Antam perihal pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

"Huayou bukan counterpart yang seimbang dengan Antam untuk melanjutkan proses negosiasi. Kami masih menginginkan adanya konsorsium yang lengkap sampai manufaktur. Sementara Huayou cuma pengembangan smelter," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya