TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamis Pagi, Rupiah Dibuka ke Level Rp14.272 per Dolar AS

Rupiah telah melemah 4 hari beruntun terhadap dolar AS

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahannya pada pembukaan perdagangan Kamis (17/6/2021). Kurs rupiah dibuka pada level Rp14.272 per dolar AS.

Ini membuat rupiah telah melemah selama empat hari beruntun sejak awal pekan. Melansir Bloomberg, pada pukul 09.40 WIB, rupiah mengalami pelemahan 97 poin atau 0,68 persen terhadap dolar AS ke level Rp14.335.

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Rabu (16/6/2021) sore, kurs rupiah ditutup melemah 0,09 persen pada level Rp14.237 per dolar AS.

Baca Juga: Galau Menanti Hasil Rapat The Fed, Rupiah Keok ke Level Rp14.235

1. Kurs rupiah berpotensi tertekan sepanjang hari

Ilustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan kurs rupiah berpotensi untuk terus tertekan sepanjang hari ini.

Hal tersebut dikarenakan adanya sikap Bank Sentral AS atau The Fed yang memperkuat yield obligasi dini hari tadi.

"Bank Sentral AS mempercepat proyeksi kenaikan tingkat suku bunga acuan The Fed yang terlihat berpotensi naik 50 basis poin di tahun 2023. Padahal sebelumnya The Fed memperkirakan baru akan terjadi kenaikan pada 2024,," ungkap Ariston kepada IDN Times, Kamis pagi.

Di sisi lain, The Fed, kata Ariston juga menaikkan proyeksi inflasi pada tahun ini ke angka 3,1 persen. Sebelumnya, proyeksi inflasi AS berdasarkan indikator Core PCE Inflation adalah 2,2 persen.

Baca Juga: Punya Uang Kripto? Begini Cara Melindungi Dompetnya dari Hacker

2. Lonjakan kasus COVID-19 juga masih akan menekan rupiah

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Sementara itu, tekanan terhadap rupiah juga disebabkan oleh faktor yang terjadi di dalam negeri. Lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah wilayah yang telah sampai level siaga satu diyakini Ariston dapat menekan rupiah terus melemah terhadap dolar AS.

"Dari dalam negeri, kenaikan kasus COVID-19 belakangan ini masih berpotensi menjadi momok yang menekan rupiah," katanya.

Ariston menambahkan, pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini diprediksi bakal mengumumkan kebijakan guna mengimbangi tapering dari The Fed.

"Hari ini Bank Indonesia akan merilis hasil rapat kebijakan moneternya yang kemungkinan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya untuk mengimbangi potensi tapering dari The Fed," tutur dia.

Baca Juga: Sejarah Gambar RA Kartini di Uang Kertas Rupiah dari Masa ke Masa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya