TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kementerian BUMN Bantah Telkomsel Rugi Investasi di GoTo

Investasi Telkomsel di GOTO bersifat jangka panjang

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Investasi anak usaha Telkom Indonesia, yakni Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) tengah menjadi sorotan. Hal itu tak terlepas dari catatan kerugian atau unrealized loss sebesar Rp881 miliar yang dialami Telkom dari investasi tersebut.

Selain itu, harga saham emiten berkode GOTO tersebut terus menurun sejak initial public offering (IPO) beberapa waktu lalu. Hal itu semakin merugikan buat Telkomsel.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun angkat suara terhadap kondisi tersebut. Kepada awak media, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah jika investasi yang dilakukan Telkomsel di GOTO adalah sebuah kerugian.

"Yang namanya investasi ada bisnis di sana, benar gak? Jadi dia, biasanya orang kalau investasi ada dua keuntungan yang dicari. Pertama lewat bisnisnya, kedua lewat harga sahamnya. Sementara Telkomsel ini dia itu bisnis long time, bukan jangka pendek. Saham naik turun biasa," tutur Arya saat ditemui wartawan di Sarinah, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Baru 2 Pekan Melantai, Market Cap GOTO Anjlok Rp77,8 Triliun

Baca Juga: Harga Saham GOTO Turun di Bawah Harga IPO

1. Nilai investasi Telkomsel dan GOTO tembus Rp5 triliun

CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo dalam IPO GoTo pada Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Di balik harga saham GOTO yang terus terkoreksi, kerja sama antara Telkomsel dengan emiten tersebut diyakini Arya menghasilkan keuntungan jangka panjang. Arya menyebutkan, nilai investasi dari 11 komponen bisnis antara GOTO dan Telkomsel bisa mencapai Rp 5 triliun.

"Itu ada 11 komponen bisnis antara Telkomsel dengan Gojek, totalnya diperkirakan sekitar, bisnis yang sudah berjalan itu 370 juta dolar, itu hampir Rp5 triliun lebih. Itu bisnis Telkomsel di sana, ini info yang kami dapat ya," kata Arya.

Baca Juga: GoTo IPO, Nilai Kapitalisasi Bursa Catat Rekor Baru Rp9.405 Triliun 

2. Telkomsel dapat raih keuntungan

Telkomsel Tambah Investasi 300 Juta dolar AS di Gojek (dok. Telkomsel)

Dengan pola bisnis itu, Arya menyatakan Telkomsel justru mampu meraih keuntungan. Hal itu didasarkan pada potensi 2,5 juta mitra Gojek yang bisa dikonversi menjadi pelanggan Telkomsel.

"Lihat potensinya ada 2,5 juta driver Gojek itu dikonversi jadi pelanggannya Telkomsel. Hitung aja berapa setahun bisnisnya Telkomsel kalau 2,5 juta driver memakai Telkomsel dengan pengeluaran pulsa 50 ribu sehari, coba hitung berapa. Belum lagi kita pakai Go Shop, belum lagi ada advertising, dan sebagainya," tutur Arya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya