TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenaikan Harga Minyak Goreng Diprediksi Bisa Sampai 6 Bulan

Harga CPO dunia masih belum kunjung turun

Sejumlah warga antre membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). (ANTARA FOTO_Muhammad Iqbal)

Jakarta, IDN Times - Peneliti Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Dhenny Yuartha Junifta memperkirakan kenaikan harga minyak goreng bisa berlanjut hingga pertengahan tahun ini.

Kenaikan itu bisa dipicu juga oleh pemintaan yang melonjak ketika Ramadan dan Idul Fitri tiba jelang akhir kuartal-I 2022.

"Saya melihat (kenaikan harga minyak goreng) bisa sampai lebih dari enam bulan ya, bisa jadi apalagi nanti pas tiga bulan ke depan ada momen Idul Fitri itu dobelnya di situ jadi pas waktu permintaan sudah mulai menurun, justru naik lagi," tutur Dhenny, kepada IDN Times, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Harga Minyak Goreng hingga Telur Meroket, Mendag Curhat Sakit Kepala

1. Penyebab kenaikan harga minyak goreng

Minyak goreng, sembako yang sering penyumbang inflasi. Foto ilustrasi: IDN Times/Hana Adi Perdana

Dhenny pun menyampaikan penyebab harga minyak goreng di Indonesia yang tak kunjung turun. Penyebab pertama, seperti diketahui banyak pihak karena harga crude palm oil (CPO) internasional yang tak kunjung turun.

Dhenny berkaca dari kondisi krisis global dunia yang terjadi pada 2008 silam. Kala itu, harga CPO internasional juga sempat melonjak dan membuat harga minyak goreng dalam negeri naik.

"Kalau misalkan melihat tren 2008 juga sebenarnya penurunan itu ketika resesi ini sudah kelar ya. Pemulihan sudah selesai baru kemudian permintaan CPO dunia itu menurun, jadi harga pun ikut menurun. Saya melihat pemulihan sekarang itu belum kunjung usai juga ya," kata dia.

2. Pemulihan ekonomi dunia belum tuntas

Kebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sejalan dengan hal tersebut, kondisi pemulihan ekonomi dunia yang belum tuntas juga turut membuat harga CPO dunia tak kunjung turun.

"CPO juga maahal didorong pemulihan ekonominya yang belum tuntas, istilahnya masih menanjak bahkan kalau kita lihat di China mulai menurun lagi ekonominya karena gonjang-ganjing Omicron dan kalau misalkan ini selesai ada potensi menanjak lagi," ucap Dhenny.

Baca Juga: Cara Jadi Agen Minyak Goreng, Ide Usaha Mantul!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya