Ketimbang Laki-Laki, Perempuan Lebih Taat Bayar Pajak
Laki-laki lebih banyak memiliki NPWP dibandingkan perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perempuan disebut membayarkan pajak lebih besar dibandingkan laki-laki. Hal itu tercermin dalam Survei Nasional INDIKATOR tentang Persepsi dan Kepatuhan Publik Membayar Pajak yang dilakukan pada 9 hingga 12 Juli 2022.
Survei ini melibatkan 1.246 responden yang diwawancara melalui telepon dengan margin of error diperkirakan 2,8 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari survei tersebut, INDIKATOR membedakan responden ke dalam dua jenis, yakni yang hanya memiliki NPWP dan memilikinya dengan penghasilan di atas Rp4 juta per bulan.
Dari 1.246 responden yang ditanya memiliki NPWP atau tidak, sebanyak 27,5 persen mengaku memilikinya dan sekitar 43 persen juga memiliki NPWP, tetapi berpenghasilan di atas Rp4 juta sebulan. Sementara dari segi jenis kelamin, survei ini melibatkan 51,1 persen laki-laki dan 48,9 persen perempuan.
Kendati begitu, jumlah laki-laki yang memiliki NPWP lebih besar dibandingkan perempuan dengan presentase 31 banding 23,9 persen.
"Yang punya NPWP cenderung lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan. Tapi, kelompok perempuan kalau punya NPWP, cenderung melaporkan SPT dan membayarkan pajak lebih besar dibandingkan laki-laki," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam diskusi virtual, Minggu (31/7/2022).
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu Soal NIK Jadi NPWP, Ini Alasan Stafsus Menkeu
1. Perempuan lebih patuh pajak
Survei tersebut menunjukkan presentase perempuan yang melaporkan SPT sebesar 55,4 persen, sedangkan laki-laki hanya 50,1. Pun, halnya dengan kepatuhan membayar pajak. Presentase perempuan yang membayar pajak mencapai 70,5 persen, sedangkan laki-laki hanya 56,7.
Editor’s picks
"Jadi, perempuan ini meskipun secara jumlah yang punya NPWP lebih sedikit, ketaataan menyampaikan SPT dan membayar pajak lebih besar dibandingkan laki-laki. Jadi perempuan lebih patuh," ucap Burhanuddin.
Baca Juga: NIK Jadi NPWP, Pemerintah Mau Tambah Jumlah Wajib Pajak