TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lanjutkan Tren Positif, Rupiah Menguat Seharian Lawan Dolar AS

Rupiah menguat pada level Rp14.152 per dolar AS

Ilustrasi Uang Rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil berhasil mengungguli dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Pada penutupan perdagangan Selasa (26/10/2021), kurs rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar AS.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda hari ini ditutup menguat lima poin atau 0,04 persen pada level Rp14.152. Pada penutupan perdagangan awal pekan atau Senin sore, rupiah berada pada level Rp14.157 per dolar AS.

Penguatan tipis rupiah pada penutupan melanjutkan tren positif yang terjadi pada pembukaan tadi pagi. Kurs rupiah hari ini dibuka menguat tipis dua poin ke level Rp14.155.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Level Rp14.155 per Dolar AS

Baca Juga: Kebijakan Moneter The Fed Bikin Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Selasa (26/10/2021), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.165 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Senin (25/10/2021) yang ada di level Rp14.183 per dolar AS.

2. Pasar merespon positif laporan APBN pemerintah

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah yang terjadi pada pembukaan dan perdagangan hari ini dipengaruhi laporan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terbaru kemarin.

Menurut dia, pasar memberikan respons positif terhadap laporan APBN tersebut.

"Pasar merespons positif terhadap pemerintah tentang realisasi defisit APBN pada September 2021 sebesar Rp452 triliun atau setara 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut dibandingkan September tahun lalu mengalami penurunan sebesaar 33,7 persen yang sebesar Rp681,4 triliun," kata Ibrahim, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa sore.

Baca Juga: Stafsus Erick Thohir: Wajar Proyek Kereta Cepat Dibantu APBN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya