TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau IPO, GoTo Dapat Suntikan Dana Rp5,6 Triliun dari ADIA

IPO GoTo diperkirakan terjadi tahun depan

Andre Soelistyo, CEO GoTo. (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - GoTo baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan anak usaha pengelola dana abadi Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Adanya perjanjian tersebut membuat ADIA bakal memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan investasi sebesar 400 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp5,6 triliun (kurs Rp14.158).

Transaksi tersebut menjadi investasi pertama yang dilakukan Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi asal Asia Tenggara. Selain itu, gelontoran uang ke GoTo tersebut menjadi investasi terbesar ADIA di Indonesia.

"Kami bangga menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO kami, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial untuk tahun-tahun mendatang. Dukungan dengan skala seperti ini menegaskan keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi," tutur CEO GoTo Group, Andre Soelistyo, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: GoTo IPO di Bursa Efek Indonesia Semester-I 2022

Baca Juga: Siap-Siap! BEI Beri Sinyal GoTo IPO Tahun Ini

1. ADIA menambah deretan investor global di GoTo

youtube.com/tokopedia - Iklan terbaru Tokopedia menyambut bulan Ramadan yang menampilkan Gojek sebagai kurir pengantaran barang

Investasi tersebut menjadikan ADIA sebagai investor global terbaru yang ada di GoTo. Sebelum ADIA, nama-nama besar global sudah terlebih dahulu membenamkan uangnya di perusahaan merger antara Gojek dan Tokopedia tersebut.

Sebelum AIDA yang berinvestasi telah ada Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, PayPal, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, dan Warburg Pincus.

"Kami selalu meyakini bahwa kesuksesan datang selama kami tetap berkomitmen dalam menjalankan misi memberdayakan kemajuan, dengan fokus meningkatkan taraf hidup dan membantu untuk membangun mata pencaharian di negara-negara tempat kami beroperasi," kata Andra.

'Sangat menyenangkan bagi kami untuk melihat ADIA dan investor global lainnya yang telah menjadi bagian dari gerakan GoTo menyadari pentingnya misi ini dan mampu melihat nilai yang dibawa oleh misi tersebut," lanjutnya.

Baca Juga: GoTo Ubah Skema Bonus Harian, Mitra Driver Gojek Siap Mogok Massal?

2. Alasan ADIA berinvestasi di GoTo

Gojek dan Tokopedia resmi merger dengan membentuk Grup GoTo. (dok. Gojek)

Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, Hamad Shahwan Al Dhaheri mengungkapkan alasan pihaknya berinvestasi di GoTo. Menurutnya, investasi tersebut sejalan dengan tema utama investasi ADIA dan yang tak kalah penting adalah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

"Kami melihat potensi yang kuat di wilayah ini (Asia Tenggara), terutama di Indonesia, di mana latar belakang ekonomi yang dinamis mendorong ADIA untuk terus memperkuat kehadirannya di negara ini," kata Hamad.

Kami telah mengikuti dengan cermat berbagai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di kawasan ini, bahkan sebelum mereka bersatu. Kami sangat senang bisa bermitra dengan GoTo dan tim manajemennya di fase perkembangan selanjutnya."

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya