TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mitratel Persiapkan Rp1 Triliun untuk Buyback Saham 

Buyback berlangsung selama tiga bulan

PT Daya Mitratel Telekomunikasi Tbk atau Mitratel telah melangsungkan IPO, Selasa (26/10/2021) (Dok.Mitratel)

Jakarta, IDN Times - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana melakukan pembelian kembali saham alias buyback. Untuk aksi korporasi tersebut, Mitratel menggelontorkan anggaran hingga Rp1 triliun atau sebesar 5,3 persen dari modal disetor.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menyatakan bahwa buyback saham adalah komitmen manajemen Mitratel dalam rangka meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

"Manajemen memandang bahwa harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perseroan secara keseluruhan," ujar Theodorus yang karib dipanggil Teddy, seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Harga Buyback Emas Turun Rp14 Ribu per Gram, Jangan Jual Dulu ya!

Baca Juga: Buyback: Pengertian, Contoh dan Peraturan

1. Periode buyback

Tower Mitratel (Dok. TelkomGroup)

Adapun jangka waktu pelaksanaan buyback saham adalah dalam tiga bulan dimulai dari 2 Juni 2022 sampai dengan 2 September 2022.

Aksi korporasi itu sendiri sesuai dengan Surat Edaran (SE) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 3/SEOJK.04/2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

Saham Mitratel di pasar modal diketahui mengalami dampak akibat kondisi perekonomian global yang mengalami tekanan dari kekhawatiran resesi di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Harga Buyback Emas Naik Rp15 Ribu per Gram, Jual Gak Nih? 

2. Rencana buyback tidak berpengaruh terhadap kondisi keuangan MTEL

Ilustrasi laporan keuangan (IDN Times/Helmi Shemi)

Rencana buyback saham yang bakal dilakukan Mitratel disebut tidak akan memengaruhi kondisi keuangan perseroan, baik dari sisi pendapatan maupun biaya operasional secara signifikan.

Sampai saat ini arus kas Mitratel masih memadai untuk membiayai buyback dan kegiatan usaha sesuai rencana bisnis Mitratel.

"Dalam melakukan aksi korporasi itu, kami juga terus melihat kondisi pasar dan juga kondisi makroekonomi untuk memastikan bahwa buyback saham ini dapat berjalan dengan optimal dan berdampak positif bagi seluruh pihak terkait," tutur Teddy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya