TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendapatan dan Belanja Negara Naik, Tekor APBN Capai Rp144,2 Triliun

Tekor APBN 0,82 persen dari PDB

IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp144,2 triliun pada akhir Maret 2021 atau kuartal I 2021.

Defisit tersebut merupakan 14,3 persen dari target Rp1.006,4 triliun. Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, realisasi defisit tersebut 0,82 persen terhadap produk domestik bruto.

"Jadi ini semua di dalam koridor yang bisa kita kontrol dan kita akan pantau terus," kata Suahasil, dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 Triliun

1. Defisit APBN kuartal I 2021 lebih tinggi dari kuartal I 2020

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Realisasi defisit APBN pada kuartal I 2021 lebih tinggi daripada realisasi defisit APBN yang terjadi pada kuartal I 2020 atau pada akhir Maret tahun lalu. Tahun lalu, defisit APBN hanya Rp76 triliun atau 0,49 persen terhadap PDB.

Sementara itu, realisasi defisit pada Maret 2021 juga masih lebih tinggi dibandingkan capaian pada Februari 2021. Defisit APBN Februari 2021 adalah sebesar Rp63,6 triliun atau hanya 0,36 persen dari PDB.

Baca Juga: Penerimaan Negara Naik, Tekor APBN Capai Rp63,6 Triliun

2. Pendapatan negara tumbuh 0,6 persen

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Di sisi lain, pendapatan negara hingga akhir Maret 2021 tercatat sebesar Rp378,8 triliun. Realisasi tersebut baru mencapai 21,7 persen terhadap Anggaran APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.

"Pendapatan negara sudah terkumpul Rp378,8 triliun dan ini 0,6 persen lebih tinggi dari realisasi pada akhir Maret 2020," imbuh Suahasil.

Adapun pada Maret 2020, pendapatan negara yang berhasil dikumpulkan adalah Rp376,4 triliun.

"Jadi ada pertumbuhan 0,6 persen, kita ingat sekali lagi konteksnya, Maret tahun lalu sudah mulai ada COVID-19, namun Januari dan Februari masih relatif kita bekerja seperti biasa, tetapi Maret ada penetapan pandemik dan sudah mulai ada PSBB," jelas Suahasil.

Baca Juga: Curhat Sri Mulyani: APBN Gak Boleh Ikut Semaput saat Digoyang Pandemik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya