Peran Tomy Winata di Proyek Rempang Eco-City
Tomy Winata terlibat dalam kesepakatan investasi di Rempang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nama konglomerat legendaris Tomy Winata atau yang sering dikenal sebagai TW muncul kembali dalam pusaran konflik di Pulau Rempang, Batam. Hal itu tidak terlepas dari keterlibatan salah satu perusahaannya, yakni PT Makmur Elok Graha (MEG) di wilayah tersebut.
PT MEG merupakan anak usaha dari Artha Graha Network (AG Network) yang merupakan perusahaan besar milik TW. Kendati begitu, nama PT MEG tidak ada dalam daftar jaringan AG Network yang tercantum di situs resminya, arthagraha.net.
Sekadar mengembalikan ingatan, Tomy Winata merupakan sosok pengusaha terkenal dan juga berpengaruh sejak era Orde Baru. Sejumlah bisnis di bawah naungan AG Network dijalankan oleh TW. Bisnis-bisnis tersebut di antaranya bergerak di sektor telekomunikasi, keuangan, industri, komersial, gedung perkantoran, hingga perhotelan.
TW memulai karier bisnisnya pada 1972 dengan membangun kantor Koramil di Singkawang, Kalimantan Barat. Dari sana kemudian pengusaha keturunan Tionghoa tersebut mulai dekat dengan kalangan militer dan dipercaya untuk menangani proyek-proyek seperti barak hingga sekolah tentara.
Baca Juga: Fakta-Fakta Rempang Eco-City, PSN Jokowi yang Picu Konflik Rempang
Baca Juga: Rempang Eco-City Jadi Pusaran Konflik, Ini Profil Xinyi Group
1. Peran Tomy Winata di Rempang
Lantas, bagaimana peran TW di Rempang melalui PT MEG? Pada dasarnya, pengembangan Pulau Rempang telah diinisiasi sejak 2004 dengan nama proyek Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif (KWTE).
Namun, pengembangan proyek tersebut berhenti hingga kemudian pada tahun ini kembali lagi dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nama Rempang Eco-City.
PT MEG pun dipercaya pemerintah untuk melaksanakan investasi di proyek Rempang Eco-City. Mengutip situs Kemenko Perekonomian, pelaksanaan investasi PT MEG di Rempang secara keseluruhan berlangsung sampai 2080 dengan nilai kurang lebih Rp381 triliun.
Proyek itu diklaim mampu menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 306 ribu orang. Adapun investasi yang akan dilakukan antara lain industri menengah, industri manufaktur dan logistik, kawasan pariwisata terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.
Hal tersebut diketahui dalam launching Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam Provinsi Kepulauan Riau, di Jakarta pada 12 April 2023. Peluncuran program tersebut dihadiri oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan juga sang pengusaha legendaris, Tomy Winata.
Baca Juga: Muncul Konflik, Bagaimana Nasib PSN Jokowi di Rempang?