TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perputaran Uang Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157,3 Triliun

Perputaran uang tersebar ke seluruh pelosok Tanah Air

Gerbang Tol Merak saat arus mudik 2024 (IDN Times/Khaerul Anwar)

Jakarta, IDN Times - Tingginya angka pemudik yang diprediksi mencapai 193,6 juta orang pada momen Lebaran 2024 bakal berimbas pada tingginya potensi perputaran uang. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan potensi perputaran uang selama Lebaran 2024 mencapai Rp157,3 triliun.

Angka itu diperoleh dengan asumsi jumlah per keluarga adalah empat orang dan setidaknya 48,4 juta keluarga yang mudik. Adapun setiap keluarga tersebut diasumsikan membawa uang rata-rata minimal Rp3.250.000.

Jumlah tersebut masih berpotensi naik karena kita mengalikan angka minimal atau moderat. Perputaran uang tersebut akan menyebar di berbagai sektor usaha, seperti retail, fashion, makanan dan minuman, BBM, transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dikutip dari situs resmi Kadin Indonesia, Kamis (11/4/2024).

Baca Juga: Puncak Arus Mudik Telah Terlewati, Jasa Marga Catat 255 Ribu Kendaraan

1. Efek perputaran uang pada saat Lebaran

Antrean penumpang kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI di periode mudik Lebaran 2024. (dok. PELNI)

Sarman menambahkan, perputaran uang yang terjadi selama Lebaran bakal memberikan efek ke banyak sektor yang berkaitan dengan Lebaran.

"Perputaran uang saat lebaran juga memberikan efek pada sektor pariwisata, seperti hotel, motel, vila, restoran, cafe, mini market, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, dan aneka produk unggulan lainnya," ujar Sarman.

2. Perputaran uang saat Lebaran tersebar ke seluruh negeri

Ilustrasi arus mudik 2024 (IDN Times/Fadhliansyah)

Sarman juga menjelaskan, perputaran uang tersebut akan menyebar di seluruh pelosok tanah air terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek.

Secara akumulatif, populasi daerah-daerah tersebut diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

"Sisanya akan menyebar di Sumatra, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua," kata Sarman.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya