TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PLN Dapat Pasokan Batu Bara 3,2 Juta Ton untuk Januari 2022

Total pasokan batu bara untuk PLN pada Januari 5,1 juta ton

Ilustrasi tongkang yang mengangkut hasil tambang, batu bara, saat melewati Jembatan Kembar di Sungai Mahakam di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Jakarta, IDN Times - Di tengah larangan ekspor batu bara oleh pemerintah, PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN mendapatkan tambahan komitmen pasokan batu bara untuk Januari 2022 sebesar 3,2 juta ton dari total rencana 5,1 juta ton.

Komitmen tersebut sejalan dengan upaya PLN memastikan terpenuhinya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik, demi menjaga keandalan listrik dan melindungi kepentingan nasional.

"Tambahan komitmen pasokan batu bara ini didapat dari para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (4/1/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani: Larangan Ekspor Batu Bara agar Listrik RI Tak Padam

1. Fokus PLN saat ini

Petugas PLN (Dok.IDNTimes/PLN)

Agung menambahkan, PLN akan memprioritaskan penyaluran batu bara bagi pembangkit-pembangkit listrik dengan level Hari Operasi (HOP) yang rendah.

Oleh sebab itu, PLN melakukan pengiriman dan pembongkaran batu bara secara cepat dan efisien agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu.

"Pengiriman dan pembongkaran batu bara yang dilakukan PLN telah dilakukan dengan cepat, efisien, dan efektif untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan," kata Agung.

2. Masa kritis belum terlewati

Ilustrasi tongkang mengangkut batu bara (IDN Times/Yuda Almerio)

Namun demikian, PLN menilai masa kritis pasokan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri masih belum terlewati.

Oleh karena itu, Agung menyatakan, PLN mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki dan menjalin koordinasi dengan Kementerian ESDM serta para pemangku kepentingan lainnya yang terkait rantai pasok batu bara.

"Hal ini dilakukan demi mengamankan pasokan batu bara hingga mencapai minimal 20 HOP," kata Agung.

Baca Juga: Ekspor Batu Bara Dilarang, Erick Thohir: Kebutuhan Energi RI Prioritas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya