Profil Blok Wabu, Gunung Emas di Pusaran Konflik Luhut dan Haris-Fatia
Blok Wabu menyimpan potensi emas jutaan troy ounce
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Blok Wabu belakangan ini menjadi perbincangan hangat seiring dengan merebaknya perseteruan antara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan aktivis Haris Azhar serta Fatia Maulidiyanti.
Perseteruan tersebut bermula ketika Haris Azhar menggunggah video YouTube berjudul 'Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada!! pada 21 Agustus 2021 yang membahas tentang isu kepemilikan sejumlah perusahaan tambang di Papua oleh Luhut.
Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti, melalui pembahasan di video menyebut Luhut sebagai pemegang saham di Toba Sejahtera Group dan digambarkan memiliki usaha pertambangan yang berlokasi di Blok Wabu, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Atas video tersebut, Luhut kemudian melaporkan Haris-Fatia dengan tuduhan pencemaran nama baik. Sidang terbaru terkait kasus tersebut digelar pada Kamis, 8 Juni 2023.
Lantas bagaimana profil Blok Wabu yang disebut-sebut Haris dan Fatia jadi lokasi keterlibatan Luhut dalam berbisnis tambang? Berikut ulasannya seperti dikutip IDN Times dari berbagai sumber!
Baca Juga: JPU Tanya Kepemilikan Tambang di Papua, Luhut: Saya Gak Ada Waktu
Baca Juga: Luhut Sebut Haris Azhar Tak Konfirmasi soal Podcast Tambang di Papua
1. Menyimpan potensi jutaan ounces emas
Blok Wabu merupakan 'gunung emas' yang belum pernah tergarap di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Blok Wabu pernah jadi tambang yang dieksplorasi oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).
Kala itu, terdapat potensi sumber daya emas sebesar 8,1 juta troy ounce di Blok Wabu. Jika dikonversikan ke harga emas hari ini, yakni 1.965,99 dolar AS per troy ounce, maka nilai emas di Blok Wabu mencapai 15,92 miliar dolar AS atau setara dengan Rp236,23 triliun (kurs Rp14.834 per dolar AS). Data tersebut berdasarkan hasil perhitungan sumber daya pada 1999.
"Untuk kategori measured (terukur), indicated (terkira), dan inferred (terduga). Ada sekitar 117 juta ton dengan rata-rata 2,16 gram per ton emas dan 1,76 gram per ton perak, cut off grade, sekitar 1 gram per ton," ujar Senior Vice President for Exploration Division MIND ID, Wahyu Sunyoto, dalam diskusi virtual pada 22 Oktober 2020.
Baca Juga: Tegas! Menko Luhut Tak Mau Dekarbonisasi Cuma Jadi Wacana
Baca Juga: Perempuan dan Anak Kelompok Paling Terdampak Kasus Tambang Pasir