Ragam Investasi Polandia di Indonesia, Ada yang Nilainya Rp1,5 T
Data BKPM, Polandia berinvestasi di 227 proyek di RI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polandia menjadi salah satu negara Eropa yang aktif berinvestasi di Indonesia setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir atau dari 2018-2022.
Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, Polandia ada di peringkat ke-60 dari 140 negara yang berinvestasi di Indonesia.
Jika diperkecil sesuai benuanya, maka Polandia menempati peringkat ke-22 sebagai negara Eropa yang menanamkan modalnya di RI. Sejak 2018-2022, Polandia berinvestasi di 227 proyek dengan nilai 5,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp83,02 miliar.
Di sisi lain, mengutip situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), saat ini Polandia merupakan mitra dagang Indonesia terbesar di Eropa Tengah. Nilai perdagangan yang berhasil dibukukan selama 2022 mencapai 1,36 juta dolar AS (Rp20,53 miliar). Angka tersebut meningkat 60,74 persen dibandingkan 2021.
Baca Juga: Bertemu Pengusaha China, Jokowi Pastikan Investasi di RI Aman
1. Fokus investasi Polandia di Indonesia
Polish Investment & Trade Agency (PAIH) menyebutkan ada beberapa sektor yang jadi fokus investasi Polandia di Indonesia.
Sektor-sektor tersebut di antaranya adalah teknologi pertanian, makanan, dan industri fast moving consumer good alias FMCG.
Polandia disebut PAIH juga tertarik berinvestasi di sektor transportasi hijau, teknologi hijau seperti energi dan manajemen limbah, sektor kesehatan, dan teknologi informasi serta keamanan siber.
Saat ini terdapat tiga perusahaan asal Polandia dengan total realisasi investasi terbesar di Indonesia. Mereka adalah Toyo Seal Indonesia (industri karet plastik), Xanadu Operations Indonesia (hotel dan restoran), dan Family Members Group Indonesia (perdagangan dan reparasi).
Menurut Kemenlu, investor Polandia terbesar saat ini adalah Rafako yang bekerja sama dengan PLN dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Lombok Timur. Nilai investasi proyek tersebut hampir 100 juta dolar AS atau senilai Rp1,5 triliun lebih.
Baca Juga: BKPM: Ada 142 Investor yang Nyatakan Minat Investasi di IKN Nusantara