TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed, Rupiah Melemah Tipis

Rupiah ditutup pada level Rp14.296 per dolar AS

Ilustrasi Uang Rupiah. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menutup pekan ini dengan catatan kurang apik melawan dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah gagal menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat (14/1/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah tipis dua poin atau 0,01 persen ke level Rp14.296 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis (13/1/2022), kurs rupiah menguat hingga 29 poin ke level Rp14.294 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Melemah Jumat Pagi Tapi Diprediksi Perkasa pada Penutupan  

Baca Juga: Mengenal Tapering Off dan Dampaknya Bagi Perekonomian

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Ilustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (14/1/2022), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.310 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Kamis (13/1/2022) yang ada di level Rp14.311 per dolar AS.

Baca Juga: 5 Dampak Ngeri Krisis Evergrande hingga Tapering Off buat Indonesia

2. Suku bunga sentral The Fed jadi penyebab pelemahan rupiah

Gedung Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (federalreserve.gov)

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan pelemahan tips rupiah atas dolar pada hari ini sebagai imbas dari sinyal kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

"Lael Brainard pada hari Kamis menjadi pejabat Fed terbaru dan paling senior yang memberi sinyal bahwa Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022," kata Ibrahim dalam keterangan resminya, Jumat sore.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya