TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani: Pemerintah Gak Sanggup Sendirian Tangani Krisis Iklim

Sri Mulyani akui butuh kerja sama dengan banyak pihak

ilustrasi Sri Mulyani (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah tidak bisa sendirian menghadapi krisis iklim yang terjadi saat ini. Pemerintah butuh bantuan banyak pihak agar krisis iklim dapat ditangani dengan baik dan tidak berdampak parah di masa depan.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani kala menghadiri acara HSBC Summit 2022 di Jakarta, pada Rabu (14/9/2022).

"Dalam rangka mencapai implementasi strategi jangka panjang Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan ketahanan iklim, kami sangat membutuhkan banyak dukungan. Pemerintah benar-benar bergantung terhadap dukungan semua pemangku kepentingan dan tidak hanya bisa bergantung pada sumber daya pemerintah sendiri," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Ratusan Triliun Potensi Ekonomi Bisa Hilang gegara Krisis Iklim

Baca Juga: PBB: Dunia Sudah Kehabisan Waktu untuk Mengatasi Krisis Iklim

1. Indonesia kekurangan bujet untuk penanganan krisis iklim

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemerintah, sambung Sri Mulyani, tidak bisa bergantung pada sumber dayanya sendiri lantaran bujet penanganan krisis iklim di dalam APBN masih sangat kecil. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengakui, bujet total yang dibutuhkan guna menangani krisis iklim mencapai Rp3.461 triliun atau Rp266 triliun per tahunnya.

"Bujet pemerintah saat ini hanya Rp89,6 triliun per tahun, sekitar 3,6 persen dari total belanja pemerintah," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Menanti Pajak Karbon untuk Penanganan Krisis Iklim

2. Belajar dari pandemik COVID-19

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sri Mulyani kemudian meminta agar semua pihak belajar dari pandemik COVID-19 yang terjadi sejak dua tahun lalu. Menurut dia, COVID-19 mengajarkan banyak pelajaran terkait pentingnya kerja sama global untuk bisa sama-sama terbebas dari pandemik tersebut.

"Pandemik COVID-19 mengajarkan kita banyak pelajaran penting dan berharga tentang bagaimana kita harus bekerja sama karena sama seperti pandemik, perubahan iklim tidak pandang bulu apakah Anda berasal dari utara, selatan, maupun barat serta dari ras tertentu. Krisis tersebut merupakan pengingat bahwa kita perlu bekerja secara kolektif," beber Sri Mulyani.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya