Sri Mulyani Ungkap Dilema Atasi Pengurangan Emisi Karbon di Indonesia
Indonesia targetkan pengurangan emisi CO2 29 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nusa Dua, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dilema yang dihadapi pemerintah dalam upaya menjaga komitmen pengurangan emisi CO2 atau gas karbon.
Indonesia, kata Sri Mulyani akan terus mengalami pertumbuhan, baik dari sisi perekonomian maupun masyarakatnya. Pada saat bersamaan kebutuhan listrik juga akan terus meningkat.
"Indonesia akan terus tumbuh dan kelistrikan juga masih akan tetap tumbuh, tapi dalam kesempatan yang sama kita mesti mengurangi CO2, ini jadi dilema," kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022).
Baca Juga: Emisi Karbon Tinggi, Walhi Buka Data Konsumsi Listrik di Jakarta
Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Menanti Pajak Karbon untuk Penanganan Krisis Iklim
1. Pertanyaan khusus Sri Mulyani untuk PLN
Oleh karena itu, Sri Mulyani mempertanyakan strategi apa yang dimiliki PT PLN agar tetap menghasilkan listrik dengan emisi CO2 yang relatif rendah.
Masyarakat, kata Sri Mulyani, bakal terus mengalami pertumbuhan. Mereka pun bakal terus memiliki beragam peralatan elektronik yang tentu akan berdampak terhadap kebutuhan listriknya.
"Orang-orang yang tadinya punya satu rumah kecil dan gak punya AC sekarang punya AC. Orang yang gak punya kulkas sekarang punya kulkas. Jadi, ini akan terus tumbuh, tapi kita komitmen mengurangi CO2 dari sektor kelistrikan. Pertanyaan ke PLN atas BUMN yang memonopoli listrik adalah bagaimana tetap menghasilkan listrik dengan mengurangi emisi CO2?" tutur Bendahara Negara tersebut.
Baca Juga: Pajak Karbon Bikin Harga Elpiji dan BBM Naik, Siapa yang Dirugikan?