TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei Poltracking: Harga Kebutuhan Pokok Mahal di Era Jokowi-Ma'ruf

Jokowi-Ma'ruf Amin telah memimpin Indonesia tiga tahun lebih

Presiden Joko "Jokowi" Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin yang terpilih dalam Pemilu 2019 telah memimpin Indonesia selama tiga tahun lebih. Berangkat dari kondisi tersebut, Poltracking Indonesia melakukan survei nasional untuk mengetahui respons masyarakat terkait kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Salah satu topik yang diambil surveinya oleh Poltracking Indonesia adalah berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat di bawah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ada beberapa temuan menarik dalam survei Poltracking Indonesia tersebut yang berkaitan dengan perekonomian.

Baca Juga: Hasil Survei: PDIP Masih Jadi Partai Favorit, Paling Banyak Dipilih 

Baca Juga: KPU Minta Lembaga Survei Transparan Soal Sumber Dana 

1. Program bantuan pemerintah jadi nilai positif Jokowi-Ma'ruf Amin

ilustrasi penyaluran BLT (dok. Kemensos)

Dari sisi evaluasi kinerja pemerintah, publik menilai program bantuan pemerintah sebagai satu hal paling positif yang diberikan.

"Penilaian positif (puas) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo – Wakil Presiden Ma’ruf Amin paling banyak karena program bantuan pemerintah (23,4 persen), pembangunan proyek nasional di daerah (9,7 persen), dan pemberitaan di media sosial/online/televisi (8,6 persen)," sebut Poltracking Indonesia dalam laporannya, dikutip Kamis (8/12/2022).

Sejalan dengan hal tersebut, publik yang disurvei Poltracking menilai bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) jadi program kerja Jokowi-Ma'ruf Amin yang paling terasa manfaatnya.

"Bantuan Langsung Tunai (28,9 persen) adalah program kerja Presiden Joko Widodo–Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang paling dirasakan manfaatnya, diikuti Kartu Indonesia Sehat (9,9 persen), Pembangunan Jalan tol/Jalan trans (7,8 persen), Kartu Pra Kerja (7,5 persen), dan Kartu Indonesia Pintar (6,2 persen)," tulis Poltracking Indonesia.

Baca Juga: Survei LSI: Kondisi Ekonomi Jakarta Era Anies Tak Banyak Berubah

2. Persoalan ekonomi paling pokok yang dihadapi masyarakat

Ilustrasi bahan pangan pokok. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Terkait kondisi ekonomi lainnya, Poltracking menanyakan responden perihal persoalan paling pokok apa yang tengah dihadapi masyarakat saat ini.

Mayoritas responden menjawab harga kebutuhan pokok yang mahal sebagai persoalan paling utama di tengah masyarakat saat ini.

"Publik mengatakan harga-harga kebutuhan pokok mahal (47,6 persen) merupakan persoalan paling pokok yang dihadapi masyarakat saat ini, diikuti susah mencari lapangan kerja (9,3 persen) dan biaya pendidikan dasar menengah (SD, SMP, SMA) yang mahal (7,5 persen)," sebut Poltracking.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya