TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei: Ternyata, Beli Rumah Belum Jadi Prioritas Utama Millennial  

Millennial masih pakai properti jadi hunian, bukan investasi

Ilustrasi Kredit Cicilan Rumah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Seberapa pentingkah memiliki properti bagi millennial? Ternyata, millennial belum memprioritaskan alokasi anggaran rutinnya untuk membeli rumah. Berdasarkan survei yang dilakukan IDN Times, pilihan alokasi anggaran membeli rumah masih penting bagi millennial dibandingkan untuk menabung atau berinvestasi.

Dalam survei bertajuk "Hunian Ideal Kamu yang Seperti Apa," IDN Times berhasil memperoleh 310 responden dengan rentang usia 18-45 tahun. Responden tersebut pun tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali.

Seperti apa sih pilihan-pilihan millennial tentang properti dan seperti apa pula profil hunian ideal bagi mereka? Yuk, simak selengkapnya hasil survei IDN Times.

Baca Juga: 80 Persen Millennial Tak Mampu Beli Rumah

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengajukan KPR, Catat ya!

1. Prioritas utama millennial menabung atau berinvestasi dulu, baru beli rumah

Infografis Hunian Ideal Millennial (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari 310 responden millennial yang mengisi survei ini, mayoritas mengaku memiliki penghasilan Rp4 juta hingga Rp6 juta per bulan (28,7 persen). Kemudian diikuti dengan penghasilan Rp4 juta per bulan (22,9 persen), lebih dari Rp10 juta per bulan (21,3 persen), Rp6 juta hingga Rp8 juta per bulan (19 persen), dan antara Rp8 juta-Rp10 juta per bulan (8,1 persen).

Dari ragam penghasilan tersebut, mayoritas responden justru belum menjadikan pembelian rumah sebagai prioritas mereka. Ini dalam konteks pembelian rumah sebagai tempat tinggal, merujuk pada asumsi millennial yang belum melihat properti sebagai investasi.

Di mana mayoritas responden sepakat menjadikan rumah sebagai hunian atau tempat tinggal. Hanya 12,6 persen saja menyatakan hunian sebagai salah satu instrumen investasi.

Membeli rumah jadi prioritas kedua para responden millennial, yakni sebanyak 27,1 persen atau 84 orang, kalah dari alokasi menabung atau investasi. Sebanyak 54,8 persen responden atau 170 orang mengaku memprioritaskan menabung atau investasi dalam hidup mereka saat ini.  

Kemudian menikah jadi prioritas ketiga responden dengan presentase 7,1 persen dan diikuti membeli mobil serta traveling dengan presentase masing-masing 3,2 persen dan 2,6 persen.

Baca Juga: Mau Cicil Rumah? Pelajari Dulu 5 Penyebab KPR Ditolak

2. Millennial lebih suka mencicil KPR

Hunian Ideal Millennial (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari sisi metode pembelian hunian, mayoritas responden (61,6 persen) memilih kredit pemilikan rumah (KPR) untuk memiliki hunian. Sementara 38,4 persen responden lainnya memilih kas keras untuk membeli rumah.

Bagi mereka yang memilih KPR sebagai metode pembelian rumah merasa 10 tahun sebagai tenor atau jangka waktu cicilan paling ideal (43,2 persen). Kemudian 41,6 persen responden merasa 15 tahun adalah tenor yang ideal. Lalu 13,2 persen responden memilih 20 tahun sebagai tenor ideal membeli hunian dan hanya 1,9 persen responden yang sepakat menyicil pembelian hunian selama 25 tahun.

Adapun mayoritas responden atau sekita 51,3 persen merasa besaran cicilan ideal dalam membeli hunian adalah Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan. Kemudian, 34,5 persen responden memilih Rp1 juta sampai Rp2 juta sebagai besaran cicilan ideal dalam membeli hunian dan sisanya yakni 14,2 persen merasa Rp5 juta ke atas sebagai besaran cicilan ideal saat membeli rumah.

Dalam membeli hunian, sebanyak 59 persen responden mengaku membutuhkan peran orang tua, sedangkan 41 persen sisanya merasa tidak membutuhkan peran orang tua. Dari angka tersebut, dukungan moral dari orang tua memegang peranan penting bagi millennial dalam membeli rumah. Hal itu terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa 59,2 persen responden sepakat menjadikan hal tersebut sebagai peran orang tua mereka dalam membeli hunian.

Sementara 43,5 persen persen responden menganggap peran orang tua dalam membeli hunian adalah untuk membantu menemukan lokasi yang tepat. Kemudian, 24,6 persen responden menyatakan peran orang tua dalam membeli hunian adalah untuk membantu pemberian uang muka alias DP.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya