80 Persen Millennial Tak Mampu Beli Rumah

Travelio hadirkan solusi untuk para millennial

Jakarta, IDN Times – Sebagian besar kaum millennial di Indonesia tidak mampu membeli rumah. Oleh karenanya tidak mengherankan jika sektor perumahan sampai saat ini belum mencapai lebih dari 50 persen okupansi.

Padahal menurut Travelio, platform penyewaan properti ternama di Indonesia, di sepanjang tahun ini pengembang apartemen melihat adanya peningkatan penjualan yang tinggi sebesar lebih dari 90 persen.

Dalam pernyataan yang diterima IDN Times pada Sabtu (18/12/2021), Travelio menyebut Indonesia memiliki lebih dari 63,5 juta milenial dengan rentang usia 21-36 tahun dengan gaji rata-rata di bawah Rp10 juta. Demografi ini pun diperkirakan akan mencapai 75 persen dari populasi usia produktif di tahun 2025.

“Kekhawatiran muncul karena lebih dari 80 persen millennial tidak mampu membeli rumah. Hal ini dikarenakan DP yang besar atau tidak bisa memenuhi persyaratan pengajuan KPR,” tulis Travelio.

Baca Juga: 7 Tips Feng Shui untuk Rumah dan Apartemen Sempit

1. Banyak millennial menyewa apartemen

80 Persen Millennial Tak Mampu Beli RumahIlustrasi Ruang Tamu (IDN Times/Sunariyah)

Travelio menjelaskan bahwa selama ini cukup banyak milenial memilih untuk menyewa properti. Di mana sebelum pandemik, Travelio melihat komposisi sebesar 70:30 dari penyewaan jangka menengah-panjang versus jangka pendek.

Saat ini, Year to Date (YTD) tahun 2021 berada di rasio 92:8. Angka ini, menurut Travelio, menunjukkan adanya pergeseran signifikan ke pola penyewaan jangka menengah-panjang (1 bulan hingga 1 tahun). Travelio sendiri menyebut bahwa 90 persen penyewa di Travelio merupakan milenial dan 99 persen nya berasal dari dalam negeri.

Pada 2021, Travelio bahkan mencapai rekor tertinggi dengan 85 persen okupansi di Jakarta serta peningkatan 200 persen okupansi di kota-kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, Makassar, dan sebagainya.

Dalam penjelasannya, Travelio menyebut ada tiga jenis properti yang tersedia untuk penyewaan, yakni guest house, apartemen, dan rumah. Travelio menyebut dulu guest house merupakan satu-satunya pilihan untuk kaum milenial yang ingin hidup mandiri. Hal ini karena harga sewanya murah. Namun, pola ini mengalami perubahan.

“Pandemik turut mendorong millennial untuk berpikir ulang hunian yang cocok untuk mereka,” katanya.

Travelio menyebut bahwa kini milenial ingin pengalaman menyewa properti yang berbeda, mulai dari proses pemesanan online dan instan, pembayaran secara cashless, layanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, standar hidup yang lebih baik, hingga kemudahan saat pindah serta jadwal pembayaran yang fleksibel.

2. Travelio tawarkan kemudahan dalam menyewa

80 Persen Millennial Tak Mampu Beli RumahIlustrasi Kamar Hotel (IDN Times/Sunariyah)

Melihat kondisi tersebut, Travelio pun menawarkan produk dan layanan “serviced apartment” versi terjangkau untuk millennial. Travelio juga menyediakan biaya sewa yang terjangkau, di mana harga sewa apartemen studio di Travelio berkisar Rp3,7-5 juta per bulan.

“Kisaran harga ini sama dengan harga sewa guest house eksklusif untuk satu orang. Harga yang ditawarkan oleh Travelio lebih terjangkau untuk milenial,” jelasnya.

Sebelum ada platform Travelio, orang yang ingin menyewa properti high-grade seperti apartemen dan rumah harus membayar biaya sewa 12 bulan di awal serta deposit 1 bulan. Biaya ini tidak bisa dijangkau oleh banyak orang termasuk milenial. Di Travelio, penyewa bisa membayar setiap 6 bulan, 3 bulan, atau bahkan bulanan untuk periode sewa 1 tahun.

Selain itu, penyewa juga bisa memilih rumah fully furnished atau rumah unfurnished sesuai preferensi dan kebutuhan. Adapun rumah fully furnished di Travelio sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penyewa.

“Penyewa hanya perlu bawa koper dan pindah ke properti baru tanpa repot,” ujarnya.

Baca Juga: Ikea Bangun Apartemen Mini di Tokyo, Sewanya Rp12 Ribuan Sebulan!

3. Bisnis penyewaan online Travelio

80 Persen Millennial Tak Mampu Beli RumahIlustrasi perumahan. (Dok. Kementerian PUPR)

Travelio lebih lanjut menyebut bahwa standar hidup yang lebih baik dan proses penyewaan online diprediksi akan menjadi preferensi kedepannya bagi milenial dalam memilih hunian. Menurut hasil survei Travelio, 90 persen penyewa yang melakukan pemesanan jangka menengah-panjang tidak melihat propertinya secara langsung dan 45 persen nya melakukan pemesanan last-minute (1 hari sebelumnya).

Selain ingin standar hidup yang lebih baik, milenial terbukti lebih suka proses pemesanan yang sepenuhnya online. Konsumen Travelio juga mengalami peningkatan sebesar 60 persen dan paling banyak adalah double unit occupancy, 1-2 orang menyewa satu unit.

“Milenial sangat memprioritaskan ruang privat dan kebutuhan mereka untuk bekerja dari rumah (WFH),” ujar Travelio. “Oleh karena itu, milenial membutuhkan tempat tinggal yang lebih luas serta fasilitas yang lebih baik dibanding dengan guest house atau jenis properti lainnya yang ada di platform digital.”

Travelio juga terus mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menambah produknya di tahun ini, yakni menyediakan penyewaan rumah tapak. Tujuannya adalah agar rumah tapak lebih mudah diakses dan terjangkau oleh kaum milenial. Selain itu, ini juga dilakukan karena sisi permintaan untuk rumah tapak sangat tinggi.

“Beberapa bulan sejak launching, Travelio sudah mengelola ratusan bungalow dan rumah cluster di wilayah Jabodetabek. Kini, milenial punya lebih banyak pilihan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal mereka. Lihat, Pesan & Bayar dengan Travelio,” jelasnya.

Baca Juga: Apartemen di Italia Hancur karena Ledakan Gas

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya