TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengetahui Jenis, Keuntungan dan Kerugian Investasi di Reksa Dana

Untuk pemula wajib pahami dulu, nih!

Ilustrasi reksa dana (unsplash.com/Austin Distel)

Reksa dana adalah sebuah tempat yang dipakai oleh masyarakat untuk berinvestasi pada berbagai macam instrumen pasar keuangan. Dasar hukum dari reksa dana yaitu Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995.

Buat kalian yang ingin memahami lebih tentang reksa dana, berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini. Simak baik-baik, ya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 6 Perbedaan Saham dan Reksa Dana, Lebih Cuan Mana?

1. Apa itu reksa dana?

Unsplash.com/Stephen Dawson

Reksa dana merupakan investasi yang sangat mudah diterapkan oleh masyarakat karena tidak perlu mengeluarkan modal yang besar. Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola yang bertujuan untuk pembelian investasi misalnya membeli obligasi, saham, dan instrumen keuangan lainnya.

Reksa dana harus dilaksanakan berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Manajer Investasi adalah pihak yang melakukan pengelolaan dan memantau portofolio efek yang diinvestasikan oleh reksa dana.

Sedangkan Bank Kustodian adalah pihak yang berperan untuk melakukan administrasi serta menyimpan aset reksa dana dan menerbitkan surat konfirmasi transaksi dan laporan bulanan untuk investor reksa dana.

Baca Juga: 4 Jenis Reksa Dana, Mana yang Jadi Pilihanmu? 

2. Jenis-jenis reksa dana

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Reksa dana memiliki beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:

  • Reksa dana pendapatan tetap

Reksa dana pendapatan tetap merupakan reksa dana yang mengalokasikan dana atau uang yang diinvestasikan minimal 80 persen di obligasi. Hampir 10 persen per tahun return reksa dana pendapatan tetap ini lebih tinggi dari reksa dana pasar uang.

  • Reksa dana pasar uang

Reksa dana pasar uang merupakan semua dana yang diinvestasikan pada suatu deposit, obligasi, dan Sertifikat Bank Indonesia. Dalam keamanannya, reksa dana pasar uang relatif lebih aman dibandingkan reksa dana lainnya, namun returnnya jauh lebih sedikit. Jangka waktu investasi reksa dana pasar uang biasanya kurang dari satu tahun.

  • Reksa dana terproteksi

Reksa dana terproteksi merupakan reksa dana yang dalam penempatan dananya hampir sama dengan reksa dana pendapatan tetap. Pada saat jatuh tempo dana, yang diinstrumenkan pada obligasi akan memberikan perlindungan untuk nilai investasinya.

Perlindungan reksa dana terproteksi 100 persen dari nilai investasinya apabila investor mencairkan uang tersebut pada jatuh tempo yang disepakati dalam perjanjian.

  • Reksa dana saham

Reksa dana saham adalah reksa dana yang menempatkan dana investasi pada saham sebesar 80 persen. Reksa dana saham merupakan reksa dana dengan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan reksa dana jenis lain.

  • Reksa dana campuran

Reksa dana campuran adalah reksa dana yang ditanamkan pada instrumen campuran seperti deposito, obligasi, dan saham. 

  • Reksa dana index

Reksa dana index adalah reksa dana yang mirip dengan reksa dana saham, karena instrumen investasi ini dapat diperjualbelikan di bursa yang memiliki sebutan Exchange Trade Fund atau ITF dan harga yang fluktuatif mirip seperti saham.

Jual beli reksadana index di bursa tidak selalu ada karena dikelola secara pasif. Reksa dana jenis ini diperjualbelikan ketika ada yang berlangganan baru atau melakukan penebusan.

3. Keuntungan investasi di reksa dana

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Berinvestasi di reksa dana memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah:

  • Investor yang tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk melakukan diversifikasi investasi pada saham efek, yang membuat risiko kerugian mengecil
  • Investasi dilakukan pada banyak jenis instrumen investasi seperti obligasi, saham, dan deposito
  • Mempermudah investor untuk melakukan investasi dipasar modal
  • Adanya manajer investasi yang profesional sehingga menjadi lebih efisien yang membuat para investor tidak perlu repot repot untuk memantau sahamnya.

4. Kerugian investasi di reksa dana

Ilustrasi IHSG (IDN Times/Arief Rahmat)

Seperti investasi pada hal lainnya, berinvestasi di reksa dana juga memiliki beberapa kerugian. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Nilai unit penyertaan berisiko berkurang, nilai ini dipengaruhi oleh turun naiknya harga efek berupa saham, obligasi, dan surat berharga yang sudah tertera dalam portofolio reksa dana
  • Likuiditas terhadap harga saham, risiko ini akan dihadapi oleh manajer investasi saat banyak para investor yang menjual sahamnya kembali. Maka saat itu akan terjadi likuiditas yang membuat manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai atas permintaan penjualan saham tersebut
  • Adanya wanprestasi, hal ini dapat terjadi ketika perusahaan asuransi tidak membayar ganti rugi atau lebih rendah dari nilai pertanggung jawaban seperti yang diinginkan
  • Wanprestasi dapat dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti agen pembayaran, bencana alam, sehingga dapat membuat nilai aktiva bersih mengalami penurunan di reksa dana.

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya