Gara-gara COVID-19, Jerman Rela Tingkatkan Utang Negara
Sebelumnya, Jerman enggan berutang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman berencana untuk meningkatkan utang lagi pada 2021. Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan ini harus dilakukan demi menekan dampak COVID-19 terhadap perekonomian negara tersebut.
"Tahun depan kami akan terpaksa melanjutkan untuk menunda aturan utang dan menghabiskan dana cukup banyak untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menstabilkan perekonomian," kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan Funke pada Jumat 21 Agustus 2020.
Menurut data yang dihimpun John Hopkins University, Jerman melaporkan total 231.636 kasus COVID-19 dengan 9.264 kematian.
Baca Juga: Lebih dari 1.000 Pegawai Perusahaan Daging di Jerman Positif COVID-19
1. Jerman akan meminjam Rp3.800 triliun pada tahun ini
Pemerintah Jerman sudah akan mengambil pinjaman sebesar Rp3.800 triliun pada 2020 ini. Keputusan tersebut diambil demi memberikan paket stimulus kepada masyarakat. Scholz sendiri mendeskripsikan situasi ini sebagai sebuah tembakan bazooka terhadap Jerman.
Melansir Reuters, pada Juni lalu Kanselir Angela Merkel bersama koalisi pemerintah menyepakati pemberian paket stimulus senilai Rp2.262 triliun. Dana tersebut dipakai untuk membantu perusahaan dan para pekerja agar cepat bangkit dari efek pandemik COVID-19.
Penggunaannya cukup beragam, mulai dari membantu memulihkan konsumsi masyarakat, pengurangan pajak, stabilisasi jaring pengaman sosial, serta bantuan kepada usaha kecil dan menengah. Para orangtua juga menerima bantuan tunai sebesar Rp5,2 juta per anak.
Baca Juga: Jerman Ingin Atur Hak Kerja dari Rumah Walau Pandemik COVID-19 Usai