Kerja Jarak Jauh Jadi Tren, Barbados Sambut Turis Tinggal Setahun
Kerja sambil melihat birunya hamparan laut yang bikin chill
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 banyak mengubah cara kerja orang. Jika dalam situasi normal karyawan harus duduk di bangku masing-masing dari pukul 09.00 sampai 17.00, maka kondisi tidak normal seperti saat ini membuka peluang menyelesaikan pekerjaan dari jarak jauh.
Tidak sedikit juga perusahaan-perusahaan yang mengizinkan kerja secara remote sehingga konsep kantor mulai mengabur. Survei The Kung Group menemukan bahwa 70 persen dari 500-an pendiri perusahaan yang menerima modal lewat venture mengizinkan beberapa karyawan bekerja jarak jauh.
Tren ini yang berusaha dimanfaatkan oleh pemerintah Barbados.
Baca Juga: Setelah 52 Tahun Merdeka, Barbados Miliki Perdana Menteri Wanita Pertama
1. Barbados berencana mengizinkan wisatawan asing tinggal dan bekerja jarak jauh selama setahun
Melansir CNBC, Perdana Menteri Barbados Mia Mottley mengungkap rencana pemerintahnya untuk mengizinkan wisatawan asing tinggal dan bekerja jarak jauh di negaranya selama setahun.
Ia menyebut parlemen tengah menggodok program khusus bernama "Barbados Welcome Stamp" yang berdurasi 12 bulan. Ini dilatarbelakangi oleh kewajiban melakukan tes COVID-19 dan karantina jika ingin keluar negeri, menjadikan bepergian dalam waktu singkat seakan tidak layak.
Motley berargumen lebih baik tinggal untuk waktu lebih lama sambil bekerja. "Anda tak perlu bekerja di Eropa atau Amerika Serikat atau Amerika Latin jika Anda bisa datang ke sini dan bekerja untuk beberapa bulan, pulang dan kembali ke sini lagi," ujarnya.
Baca Juga: Pariwisata Bali Bidik Tiga Negara Tetangga saat New Normal